DIAGNOSA PENYAKIT AYAM DENGAN BEDAH BANGKAI AYAM (NECROPSI AYAM)
Sebagai seorang peternak tentunya acara keseharian kita tidak lepas dengan segala perjuangan untuk mencegah supaya ternak yang kita pelihara terhindar dari penyakit. Akan tetapi apa yang harus kita lakukan saat penyakit tersebut telah menyerang ternak kita? Bagi anda yang mempunyai supervisor atau tenaga jago yang mengurusi bidang kesehatan ternak anda maka anda tentunya tidak akan pusing-pusing memikirkannya, namun bagaimana dengan anda yang menangani perjuangan peternakan seorang diri?
Ketika penyakit telah menyerang ternak maka harus kita ketahui apa penyakit tersebut sehingga kita sanggup memilih treatmen terbaik dan melaksanakan pencegahan atas penyakit tersebut. Dalam memilih penyakitpun terdapat beberapa cara dan salah satunya ialah dengan melaksanakan bedah
bangkai
Proses melaksanakan bedah bangkai mempunyai rangkaian supaya proses pelaksanaanya sanggup mendapat hasil citra diagnose yang maksimal. Berikut runtutan cara bedah bangkai yang saya ketahui :
1.Sebelum melaksanakan pembedahan terlebih dahulu kita amati bab luar badan ayam menyerupai keadaan bulu, pangkal bulu, kulit, bulu sekitar kloaka,kepala, paruh,kaki,maupun keganjilan lain yang tampak mulai dari kepala hingga ujung jari kaki.
2.Setelah melaksanakan pengamatan secara menyeluruh, cobalah menekan bab disekitar lubang hidung dan amati apakah ada cairan yang keluar dari lubang hidung tersebut
3.Dalam melaksanakan bedah bangkai sebaiknya yang dipakai ialah ayam yang telah mati namun belum terlalu usang sehingga reaksi pembusukan tidak menghipnotis hasil diagnose
4.Jika ayam yang akan kita amati masih dalam keadaan hidup maka harus dibunuh terlebih dahulu
5.Basahi seluruh badan ayam dengan air dan sebaiknya air
6.Sayat bab antara perut dan paha. Sayat hingga memudahkan anda untuk mematahkan sendi pada pangkal paha (pertemuan os femur dan os tibia) sehingga ayam menyerupai “ngangkang”.
7.Sayat kulit pada sisi mulut. Amati adanya kerusakan pada tempat ini alasannya ialah cacar, aspergilosis atau penyakit lain.
8.Sayat dan kuakkan kulit di tempat perut dan tempat dada
9.Buka urat daging perut dan lepaskan tempat dada dengan memotong tulang rusuk
10.Periksa kejernihan air sac yang tampak. Air sac normalnya jernih namun kalau tampak keruh maka ayam terindikasi terinfeksi penyakit
11.Sayat laryng dan trachea secara memanjang. Lihat dan periksa secara seksama adanya lender, pendarahan atau keganjilan lainnya menyerupai masa mengkeju dan lainnya.
12.Periksa kerusakan atau kelainan paru-paru dan alat pernafasan lainnya.
13.Buka oeseophagus dan periksa kemungkinan adanya luka alasannya ialah benda asing atau adanya benjolan-benjolan kecil
14.Sayat tembolok dan amatilah dengan seksama apakah tercium amis asam. Kemudian basuh dan periksalah kemungkinan adanya tanda-tanda aspergilosis atau kelainan lain
15.Sayat proventrikulus, lihatlah adanya pendarahan dipermukaan lapisan putih
16.Buka ventrikulus, periksalah apakah agresif dan ada kerusakan.
17.Amati usus dengan seksama.amati pada bab luar usus apakah terdapat benjolan atau adakah terdapat pendarahan.
18.Sayat memanjang usus tersebut untuk melihat isinya. Lihatlah ada tidaknya cacing, gumpalan darah,peradangan,tukak,lender dan keganjilan lainnya.
19.Buka caecum dan periksa isinya. Apabila terdapat darah maka basuh dan periksa lapisan permukaanya. Adakah benda menyerupai keju, cacing dan luka parut
20.Kemudian amati bagian-bagian menyerupai jantung, hati,limpa,thymus,ovarium dan salurannya, ginal, bursa fabricius serta kerusakan syaraf.
21Hasil-hasil yang telah ditemukan kemudian dijadikan sebuha kesimpulan untuk memilih abses apa yang menyerang ayam yang kita pelihara. Kemudian sesudah itu kita susun jadwal pencegahnnya secara terpadu