INFEKSI BAKTERI E COLI PADA UNGGAS
Akhir-akhir ini banyak pihak marak membicarakan mengenai basil ini selah ditemukan basil ecoli yang membunuh puluhan orang di eropa. Sebenarnya basil ini bukanlah basil yang baru, namun sudah sangat usang ada dan tidak semua basil ecoli menyebabkan ajal menyerupai pada kasus ajal seorang laki-laki di Kota Hamburg, Jerman. Setalah diteliti, ternyata yang menyebabkan kematiannya yaitu basil 104 E. coli.
Pada unggas, berbgai serotype e coli hidup pada terusan pencernaan dan sanggup menginfeksi unggas tersebut. Tidak jarang dijumpai di lapangan basil ini bersifat sebagai basil opportunistik atau basil yang menyebabkan suatu penyakit bertambah parah namun terkadang e coli juga secara tunggal sanggup menyebabkan penyakit. Dari sekian banyak serotype e coli yang ada terdapat beberapa serotype yang paling banyak meneyebabkan penyakit pada unggas yaitu basil 01, 02, 035 dan 078 e coli.
E coli sanggup menginfeksi unggas pada semua rentan umur namun unggas muda memiliki resiko terbesar atau lebih sensitive terhadap e coli. Penyakit ini biasanya ditemukan pada lingkungan yang kotor atau bedebu atau pada sekelompok ayam yang mengalami penurunan daya tahan badan akhir stress lingkungan. Stress lingkungan pun majemuk sebabnya, bisa lantaran cuaca, managemen yang keliru, gangguan-gangguan dari binatang dan lain-lain.
Bakteri e coli pada infeksinya umumnya menyebabkan beberapa penyakit pada unggas menyerupai :
- Kematian embrio, abses yolk salk dan omphalitis
- Kolisepticemia
- Air saculitis
- Enteritis
- Ooforitis dan salpingitis
Pada artikel ini akan saya bahas penyakit-penyakit tersebut dengan keinginan para pembaca sekalian dan khususnya diri saya akan lebih paham mengenai penyakit ini dan akan lebih gampang mengidentifikasikan penyakit ini kalau suatu dikala kita menemuinya. Jika kita bisa mengidenifikainya hal ini akan memudahkan kita untuk memilih pengobatan, mencari tahu penyebab dan menciptakan kegiatan pencegahannya.
Kematian embrio, abses yolk salk dan omphalitis
Yolk salk merupakan focus serangan basil e coli pada telur. Akibat abses ini terkadang menciptakan telur tidak bisa untuk menetas dan kalau sehabis terinfeksi telur tersebut bisa menetas maka kemungkinan besar DOC akan mati pada satu ahad pertama sehabis penetasan. Jika dalam satu populasi terdapat satu ekor DOC yang terinfeksi basil e coli maka basil tersebut akan dengan cepat menyebar dari DOC satu ke DOC lain di dalam pemanas terutama kalau umbilicus (bekas tali pusar) belum tertutup sempurna.
Anak ayam yang terjangkit biaanya akan tampak lesu, lemah dan yang paling menciri yaitu tampak adanya perut yang membesar. Selain itu sanggup dilihat nuga dari badan yang terasa empuk dan cenderung malas bangun dan selalu berada bersahabat pemanas. Pada beberapa kasus tampak umbulikus yang tampak terbuka, lembap dan kemerah-merahan. Terkadang juga tampak menebal, menonjol dan berwarna merah renta akhir peradanagan. Jika anda menemukan citra penyakit menyerupai ini maka anda tidak akan ragu untuk memutuskan pengobatan, namun alangkah baiknya kalau dibuktikan juga dengan hasil investigasi labolatorium.
Untuk pengobatan terhadap e coli maka banyak pilihan antibiotic yang sanggup diandalkan. Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu terkadang beberpa antibiotic sudah tidak sensittif lagi terhadap basil e coli, untuk itu sangat penting untuk dilakukan uji sensitifitas terhadap antibiotic. Untuk lebih terang anda sanggup menghubungi dokter binatang terdekat saja.
Untuk pencegahan bergotong-royong perlu peranan banyak sekali pihak yaitu dari pihak breeder (produsen DOC) dan juga peternak. Peran breeder yaitu mengupakan biar indukan tidak terinfeksi basil e coli. Selain itu higienitas dalam proses produksipun harus diperhatikan lantaran bisa saja abses e coli bukan dari indukan namun dari lingkungan. Dan untuk peternak yang harus dilakukan yaitu menjaga kebersihan kandang. Sebelum DOC masuk pastikan sangkar sudah didisinfeksi dengan baik termasuk seluruh peralatan. Kepadatan sangkar juga harus diperhatikan. Selain itu, sebaiknya hindarkan semaksimal mungkin adalnya bubuk yang berterbangan di dalam sangkar lantaran bubuk sangat banyak membawa basil ini pada DOC. Oleh lantaran itu, kebanyakan para peternak melapisi permukaan sekam dengan Koran dikala masa-masa awal pemeliharaan DOC