Cara Meningkatkan Kualitas Telur '' Obat Ternak''

December 31, 2018
STRONG EGG telur lebih besar & lebih kuat(100gr) 


Strong Egg Serbuk Larut Air Mengandung asam amino dan multivitamin untuk memperbaiki kulit telur, memperbesar ukuran telur dan memperpanjang masa produksi


STRONG EGG yakni sediaan komplemen yang larut dalam air. Kandungan multivitamin dan asam amino yang terkandung di dalamnya berperan penting dalam membantu pembentukan telur, biar telur yang dihasilkan lebih besar dan berpengaruh serta masa produksi telur bertahan lama


Indikasi STRONG EGG

• Memperkuat kerabang telur. Untuk mencegah telur tipis dan gampang pecah

• Memperbesar telur. Telur yang diproduksi tiap hari menjadi lebih besar dan lebih berat

• Meningkatkan dan memperpanjang produksi telur

• Memperpendek masa rontok bulu


Keunggulan STRONG EGG

• Efektif Pemberian STRONG EGG secara rutin sanggup meningkatkan produksi telur sekaligus mengakibatkan kualitas telur tetap baik (kerabang kuat, ukuran telur cukup dan berat telur baik).

• Lengkap Kandungan vitamin dan asam amino yang lengkap dalam STRONG EGG sangat mendukung produktivitas ayam petelur. • Praktis diberikan STRONG EGG merupakan serbuk yang gampang larut dalam air minum sehingga pemberiannya mudah, hanya dilarutkan dalam air minum. Aturan pakai 1 gram tiap liter air minum Nomor Registrasi Indonesia: 

KEMENTAN RI No. D 1211152 PTS.3

Tips Dan Cara Menghilangkan Wangi Pesing Kencing Kelinci

Tips Dan Cara Menghilangkan Wangi Pesing Kencing Kelinci

December 31, 2018
MENGHILANGKAN BAU PESING KENCING KELINCI

Bagi para penggemarnya, kelinci memang merupakan binatang yang sangat lucu dan menggemaskan. Selain itu, dari segi ekonomi kelinci juga sangat menjanjikan sebagai bidang perjuangan yang memperlihatkan hasil yang tidak mengecewakan lantaran pembeli kelinci ketika ini tidak hanya terbatas pada penggemar kelinci saja namun pembeli juga tiba dari konsumen atau warung makan yang membeli kelinci untuk diambil dagingnya. Akan tetapi salah satu yang terkadang merepotkan para peternak kelinci yakni busuk pesing dari kencing kelinci yang memang sangat menyengat. Hal ini kalau tidak diatasi maka akan berdampak jelek bagi lingkungan dan ternak kelinci itu sendiri. Dampak bagi lingkungan yakni kemungkinan protes dari tetangngga yang merasa terganggu dengan busuk pesing kelinci. Sedangkan imbas bagi kelinci yakni gangguan bagi kesehatnnya yang akan gampang terjangkit penyakit khususnya penyakit pernafasan.

MENGHILANGKAN BAU PESING KENCING KELINCI TIPS DAN CARA MENGHILANGKAN BAU PESING KENCING KELINCI

Banyak produk yang menyebutkan bisa menghilangkan busuk amonia akan tetapi yang perlu dipertanyakan apakah produk tersebut sudah terbukti khasiatnya?Jika sudah terbukti khasiatnya lantas apakah produk tersebut kondusif bagi ternak? Apa materi dasar pembuatannya? Apakah harga yang ditawarkan cukup ekonomis? Untuk mengatasi permasalahan ini kami menyarankan produk yang di berinama PROTEXOL.

PROTEXOL merupakan penghilang busuk busuk baik berupa busuk amoniak pada feces, urin/ kencing, busuk sampah, busuk wangi ikan, busuk wangi darah dan bau-bau busuk lainnya. PROTEXOL terbukti kondusif dan sudah dipakai oleh banyak peternak mulai dari peternak ayam broiler, ayam layer, kambing, sapi, kelinci, pasar, unit pengolahan sampah, rumah potong hewan, rumah sakit dll. Hal ini disebabkan para pengguna yakin akan keamanan PROTEXOL yang memang terbuat dari materi alami yaitu ASAP CAIR yang berasal dari batok/ tempurung Kelapa sehingga kondusif dalam penggunaannya. Selain aman, para pengguna PROTEXOL juga cukup puas dengan hasil penggunaan PROTEXOL lantaran sanggup menghilangkan busuk dalam waktu yang cukup singkat dan bertahan cukup lama.

Penggunaan PROTEXOL juga cukup ekonomis, dengan konsentrasi 2-4% dan penyemprotan sebatas berembun (tidak hingga berair kuyup) protexol sanggup menghilangkan bau. Harganyapun cukup terjangkau yaitu Rp.75rb/ 5 litter
Bagaimana Imbas Pinjaman Probiotik Pada Ternak Kelinci

Bagaimana Imbas Pinjaman Probiotik Pada Ternak Kelinci

December 31, 2018
PENGARUH PEMBERIAN PROBIOTIK PADA TERNAK KELINCI


Selama ini kita seering mendengar dukungan probiotik untuk sapi, kambing dan juga ayam, namun bagaimanakah efekpemberian antibiotic pada kelinci yang jelas-jels memiliki sistim pencernaan yang berbeda dengan sapi maupun ayam. Muncul pertanyaan apakah probiotik menyebabkan dampak positif atau malah dampak negative?jika dampak positif yang ditibulkan apakah dampak positif tersebut berbeda secara signifikan dengan yang tidak diberikan probiotik? Berikut saya rangkumkan sebuah hasil penelitian yang dilakuakan oleh Ahmad Yani, Jurusan Peteranakan, Fakultas Peternakan – Perikaanan Universitas Muhammadiyah Malang.

Penelitian yang dilakukan oleh saudara Ahmad Yani ini dilatar belakangi oleh tingginya angka kematian kelinci pada umur 8 ahad (2 bulan) yaitu sehabis kelinci disapih. Hal ini terjadi lantaran peternak umumnya kurang memperhatikan kebutuhan (kuantitas dan kualitas) pakan yang disajikan pada kelinci yang disapih, alasannya ialah peralihan dari menyusui ke induk lalu diganti dengan pakan alami sudah tentu tidak memenuhi standar kebutuhan gizi, sehingga sanggup menyebabkan kematian. Karena hal itulah saudara Ahmad yani berinisiatif untuk mengatasi dilema ini dengan mencoba memperlihatkan pakan sesuai dengan kebutuhannya (Complete Feed) dan memakai teknologi EM4 yang dicampurkan dalam air minum.

Penelitian ini dilakukan dengan memakai 25 ekor kelinci peranakan NZW umur 8 ahad dengan bobot tubuh sekitar 700 gram. Kelinci lalu dibagi menjadi 5 kelompok yaitu :
kelompok 1 = tanpa penggunaan EM4
kelompok 2 = 0.5 ml EM4/ litter air minum
kelompok 3 = 1.0 ml EM4/ litter air minum
kelompok 4 = 1.5 ml EM4 / litter air minum dan
kelompok 5 = 2.0 ml EM4/ litter air minum.

Dari penelitian ini diperlukan sanggup diketahui konsumsi pakan, pertambahan bobot tubuh dan efisiensi pakan kelinci yang memakai EM4 dan yang tidak memakai EM4. Selain itu, sanggup juga diketahui takaran dukungan EM4 yang terbaik pada kelinci.

Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa ada dampak yang nyata/ signifikan terhadap pertambahan bobot tubuh akan tetapi tidak besar lengan berkuasa konkret terhadap konsumsi pakan dan efisiensi pakan. Kesimpulan dari penelitian ini ialah penggunaan EM4 sanggup meningkatkan pertambahan bobot tubuh tetapi belum sanggup meningkatkan efisiensi pakan dan konsumsi pakan secara nyata. Oleh lantaran itu disarankan penggunaan EM4 1.5 ml per liter air minum untuk mendapat pertambahan bobot tubuh yang tinggi pada kelinci peranakan NZW.

Jika melihat pada hasil penelitian tersebut sesungguhnya semua risikonya membuktikan nilai yang positif. Dimana dengan kemampuan makan yang sama namun didapatkan pertambahan berat tubuh yang lebih. Seperti kita ketahui bahwa merupakan kultur gabungan dari mikroorganisme yang menguntungkan yaitu mikroorganisme fermentasi dan sintetik yang terdiri dari asam laktat, basil fotosintetik, actinomycetes sp., Streptomycertes sp., ragi dan jamur pengurai sellulosa. EM4 bermanfaat menyehatkan ternak, mengurangi stres pada ternak, menyeimbangkan mikroorganisme dalam terusan pencernaan ternak, meningkatkan nafsu makan dan mengurangi polusi atau amis sangkar dan lingkungan. Jika penggunaan EM4 yang dicampurkan pada air minum saja sudah mempengaruhi pertambahan berta tubuh maka bagaimana kalau ditambahkan juga mineral, vitamin dan enzym-enzym penting lainnya bersama dengan probiotik tersebut. Tentunya hasil yang lebih memuaskan akan sanggup kita capai. Untuk itu, kami Fedco Sierra memproduksi supplemen komplit, improlin-G dan Rumen aider yang mngandung probiotik, vitamin,mineral dan enzyme yang 100% alami sehingga sanggup diserap sepenuhnya oleh ternak

Waspadai Penyakit Ayam Animo Hujan

December 31, 2018
WASPADAI PENYAKIT MUSIM HUJAN

Musim hujan sudah mulai terjadi dibeberapa daerah, kondisi yang sebelumnya panas akhir kemarau panjang bermetamorfosis hambar akhir hujan deras yang tidak kunjung reda. Akibatnya kita lihat terjadi longsor di beberapa kawasan dan yang terparah ada di Banjarnegara- Jawa Tengah. Menghadapi kondisi isu terkini hujan yang menyerupai ini, peternak ayam harus siap mengantisipasi biar tingginya kelembaban dan kurangnya intensitas sinar matahari tidak membawa imbas negatif bagi produktivitas dan kesehatan ternak ayam mereka. Mewaspadai dan bersiaga yakni cara terbaik yang seharusnya dilakukan biar tidak melahirkan duduk kasus serius yang semestinya sanggup dicegah.

Atas dasar pengalaman para peternak, selama ini kalau isu terkini hujan datang, maka outbreak penyakit di peternakan pun akan lebih sering muncul. Hal ini tidak lain lantaran isu terkini hujan secara tidak pribadi berperan dalam berbagi bibit penyakit ke peternakan. Penyebaran bibit penyakit ini sanggup melalui litter, feses maupun air minum ayam yang terkotori bibit penyakit.

Salah satu penyakit yang menjadi “langganan” ialah penyakit gangguan pencernaan. Terdapat tiga jenis penyakit yang biasa menyerang jalan masuk atau organ pencernaan ayam, yaitu Koksidiosis, necrotic enteritis (NE), dan kolera. Di lapangan, jumlah kejadian penyakit ini cukup banyak bermunculan. Beberapa masalah juga bersifat oportunis. Maksudnya, secara normal mikroorganisme penyebabnya ada di dalam usus dalam jumlah yang terkendali. Tetapi pada ketika kondisi ayam menurun, akhir stres atau sakit misalnya, mikroorganisme tadi berkembang dan menjadi patogen (mengganas).


Koksidiosis & Necrotic Enteritis

Koksidiosis dan necrotic enteritis (NE) merupakan penyakit yang sama-sama mengakibatkan kerusakan di jalan masuk percernaan, terutama di usus. Tidak sedikit kita sering dikecohkan oleh kedua penyakit tersebut. Identifikasi secara seksama dan teliti menjadi solusi dalam mengindentifikasi kedua penyakit ini.

Koksidiosis atau berak darah merupakan penyakit benalu yang disebabkan oleh salah satu endoparasit, yaitu protozoa (bersel tunggal) dari genus Eimeria sp. Agen penyakit ini berbeda dengan distributor penyakit lainnya, baik kuman maupun virus terutama dalam tahapan perkembangannya dimana Eimeria sp. mempunyai beberapa fase perkembangan. Sedangkan Necrotic neteritis yakni penyakit bakterial yang bersifat sporadik pada ayam yang disebabkan infeksi Clostridium perfringens tipe A maupun C. Di lapangan sering kali ditemukan adanya serangan koksidiosis yang menstimulasi serangan necrotic enteritis. Hal tersebut terjadi lantaran ketika serangan koksidia terjadi perdarahan dan kerusakan jaringan pada ileum (usus halus) yang memicu terbentuknya kolonisasi kuman anaerob, yaitu Clostridium perfringens. Adanya kolonisasi kuman anaerob itu akan berlanjut dengan serangan necrotic enteritis.

Kolera

Penyakit ini sudah banyak dikenal oleh para peternak lantaran tingkat kerugian yang ditimbulkan cukup besar serta kejadiannya yang cukup sering terjadi. Penularan penyakit terjadi secara horisontal yaitu ayam sehat tertular dengan ayam sakit melalui peralatan kandang, kotoran binatang maupun oleh pekerjanya sendiri. Tikus, insekta (terutama lalat) dan burung liar juga berperan dalam penyebarannya. Bakteri menginfeksi ke dalam tubuh melalui jalan masuk pernapasan dan melalui konjungtiva ataupun luka pada permukaan jaringan. Hampir semua unggas yang sembuh akan bersifat carrier.

Setelah terjadi masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh, maka ayam akan mengalami bacterimia (keadaan dimana kuman sudah beredar ke seluruh pembuluh darah) tahap awal.Waktu mulai masuknya bibit penyakit sampai menjadikan tanda-tanda klinis berlangsung selama 4-9. Dalam tahapan bacterimia ini ayam akan mengambarkan tanda-tanda menyerupai :
Penurunan nafsu makan
Ayam tampak lesu dan mengantuk
Demam yang ditandai dengan kloaka kering dan peningkatan suhu tubuh mencapai 2-3oC
Saat kontrol pada malam hari, terkadang akan terdengar bunyi ngorok disertai sedikit getaran lantaran adanya lendir

Gejala yang timbul akhir serangan kolera ini terbagi atas 3 yaitu tanda-tanda perkaut, akut dan kronis.

1. Kolera Perakut

Pada bentuk perakut, ayam tiba-tiba mati tanpa ditandai adanya gangguan/gejala klinik sebelumnya kejadian ini bersifat eksplosif

2. Kolera Akut
Gejala Kolera akut ditemukan pada beberapa jam sebelum terjadi kematian. Gejala yang tampak yakni penurunan nafsu makan, bulu mengalami kerontokan, diare yang awalnya encer kekuningan, lama-kelamaan akan berwarna kehijauan disertai lendir, peningkatan frekuensi pernapasan, kawasan muka, jengger dan pial membesar.
Pial dan jengger membengkak dan berisi masa mengkeju
Kematian sanggup berkisar antara 0-20%. Selain itu, kejadian penyakit ini sanggup mengakibatkan penurunan produksi telur dan penurunan berat badan. Kerugian yang lain yakni meningkatnya biaya pengobatan.

3. Kolera kronis

Pada bentuk kronis, dimana penyakit berlangsung usang (berminggu-minggu sampai berbulan-bulan) dengan virulensi kuman rendah. Gejala yang nampak sehubungan dengan adanya infeksi lokal pada pial, sendi kaki, sayap dan basal otak. Gejala yang terlihat biasanya terjadinya pembengkakkan pada pial, infeksi pada kaki.

Sebgaimana kata pepatah, mencegah lebih baik dari pada mengobati.

Pentingnya Istirahat Sangkar Untuk Memutus Siklus Penyakit

December 31, 2018
PENTINGNYA ISTIRAHAT KANDANG UNTUK MEMUTUS SIKLUS PENYAKIT

Istirahat sangkar terbukti sangat efektif dalam mengurangi bibit penyakit yang ada di sekitar ayam. Istirahat sangkar dilakukan minimal selama 2 ahad dihitung sesudah sangkar sudah dalam keadaan higienis dan didesinfeksi. Dengan berpegang pada teori bahwa kalau bibit penyakit tidak mendapat induk semang/ hospes/tempat melekat serta lingkungan yang sesuai maka lama-kelamaan bibit penyakit tersebut akan mati atau setidaknya kemampuan menyerang hospes ayam akan melemah. Di sinilah tujuan istirahat sangkar yang bahwasanya sehingga bibit penyakit sanggup ditekan seminimal mungkin. Selain dengan istirahat kandang, perlu didukung dengan sanitasi dan desinfeksi secara ketat.


Dari beberapa perkara yang ada di lapangan, kadangkala masa istirahat sangkar dilakukan peternak lebih cepat, kurang dari 14 hari atau bahkan hanya 7 hari. Padahal kondisi ini tidak baik alasannya akan menimbulkan bibit penyakit selalu berada di lingkungan peternakan, sehingga serangan penyakit pun akan selalu berulang.

Selain bertujuan untuk engurangi bibit penyakit di sekitar ayam, istirahat sangkar juga berfungsi untuk meningkatkan daya tahan badan ayam. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan oleh Tony Unandar (2011), dari penelitian yang dilakukan oleh Klasing (2005) diketahui bahwa ayam broiler yang dipelihara tanpa masa istirahat kandang, mempunyai daya tahan badan yang lebih rendah dibanding ayam yang dipelihara dengan istirahat sangkar selama 3 minggu.

Dari penelitian di atas disimpulkan bahwa hendaknya peternak bisa melakukan masa istirahat sangkar dengan tepat, ialah minimal selama 14 hari. Dengan begitu, siklus hidup beberapa bibit penyakit akan terputus alasannya bibit penyakit yang berada di luar badan ayam tidak bisa bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama. Sedangkan untuk bibit penyakit yang mempunyai daya tahan cukup usang di lingkungan ibarat virus AI dan Marek, membutuhkan masa sitirahat sangkar lebih usang ialah selama 4 ahad atau bahkan lebih.
Penyebab-Penyebab Terjadinya Ayam Ngorok/Cekres

Penyebab-Penyebab Terjadinya Ayam Ngorok/Cekres

December 31, 2018
APA PENYEBAB AYAM NGOROK / CEKRES

Meskipun sudah berkali-kali kami tulis di web ini dan status facebook kami namun masih banyak juga para peternak yang bertanya wacana hal ini yaitu “ Apa sih penyebab ayam ngorok?” para peternak sekalian, sekali lagi kami tegaskan ngorok itu bukan penyakit namun hanya tanda-tanda dari klinis dari penyakit. Seperti halnya demam yang juga bukan penyakit namun tanda-tanda klinis dari penyakit. Adapun ngorok itu sendiri penyebabnya banyak, namun secara umum penyebab ngorok ada 2 yaitu jawaban infeksi dan jawaban non infeksi

A. AKIBAT NON INFEKSI

Akibat non infeski dari ngorok ini diantaranya lantaran Amoniak, suhu dan kelembapan
 
AMONIAK.
 
Beberapa peternak ada yang memperlihatkan antibiotik untuk pencegahan penyakit lantaran menurut petunjuk dari perusahaan. Akan tetapi, tanda disadari bahwa dukungan antibiotik ini memiliki dampak samping salah satunya yaitu mengakibatkan kotoran ayam menjadi lebih encer. Kotoran yang encer ini juga disertai dengan makanan yang tidak tercerna. Hal ini sangat berpotensi mengakibatkan tingginya kadar amoniak dalam kandang.

 
 
Selain antibiotik , Suhu yang tinggi dalam sangkar juga akan meningkatkan konsumsi air minum ayam sehingga kotoran ayam menjadi lebih encer. Jika kondisi kelembaban udara dalam sangkar cukup tinggi, maka kondisi litter pun akan menjadi lembap dan memicu tingginya kadar amonia.

Selain dukungan antibiotik, suhu dan kelembaban, tingginya kadar amonia juga bisa dipicu oleh kadar protein ransum yang berlebih sehingga dibuang bersama feses, serta jawaban sistem ventilasi yang kurang baik.

Amonia yang terhirup akan mengiritasi jalan masuk pernapasan ayam, dan menyapu silia di mukosanya. Sel-sel yang ada di permukaan jalan masuk pernapasan menjadi rusak, produksi lendir menjadi berlebih, gerakan silia terganggu bahkan tidak berfungsi. Amonia juga menimbulkan iritasi pada konjungtiva mata, sehingga prosedur awal pertahanan badan menjadi terganggu.

Jika organ pernapasan sudah rusak, maka bibit penyakit yang terbawa udara akan gampang sekali melekat di jalan masuk pernapasan lantaran sistem pertahanan mekanik tidak berfungsi optimal. Di kawasan ini distributor tersebut akan berkembang biak, dan balasannya menimbulkan kerusakan lebih parah. Adanya luka di jalan masuk pernapasan inilah yang mengakibatkan ayam ngorok dan batuk.

SUHU DAN KELEMBAPAN

Kondisi suhu dan kelembaban yang tidak sesuai bisa menimbulkan gangguan fungsi sinus dan organ pernapasan lainnya. Suhu yang nyaman bagi ayam ialah 25-28ºC dengan kelembaban 60-70%. Saat kelembaban udara <50% akan menimbulkan membran mukosa jalan masuk pernapasan, termasuk sinus menjadi kering. Akibatnya acara silia terhambat dan potensi masuknya partikel debu maupun bibit penyakit pun semakin besa

B. AKIBAT INFEKSI PENYAKIT

Ada beberapa penyakit yang umumnya menjadi penyebab ayam mengambarkan tanda-tanda ngorok. Masing-masing penyakit tersebut mempunyaki karakteristik yang berbeda-beda sehingga penanganannya pun berbeda-beda. Oleh lantaran itu, untuk mengatasi tanda-tanda ngorok jawaban fator penyakit maka terlebih dahulu harus diketahui apa penyakit yang memunculkan tanda-tanda ngorok tersebut. Berikut beberapa penyakit penyebab ayam ngorok.

a) CRD dan CRD kompleks

Ini yaitu penyakit paling sering yang memunculkan tanda-tanda ngorok. Jika sudah muncul gejala, saran saya JANGAN TUNDA PENGOBATAN, segera lakukan. Jika anda menunda-nunda maka penyakit ini akan semakin mengganas dan sulit dikendalikan.

Sebenarnya CRD sendiri tidak terlalu berbahaya, akan tetapi kemampuannya menghasilkan senyawa ciliostatic yang sanggup mengakibatkan acara silia melemah mengundang bakteri-bakteri lain untuk ikut menyerang ayam anda dan umumnya kuman yang paling suka nimbrung yaitu e-coli. Jika CRD sudah bersamaan dengan e-coli maka ini disebut dengan CRD KOMPLEKX.

b) Korisa

Korisa merupakan penyakit bakterial yang disebabkan oleh Haemophilus paragallinarum atau Avibacterium paragallinarum, dengan lokasi predileksi utamanya di sinus infraorbitalis. Ayam yang terjangkit korisa akan mengalami pembengkakan muka, terutama di sekitar sinus infraorbitalis. Selain itu, tak jarang juga ditemukan mata berair menyerupai menangis.

c) ILT (infeksius laryngo tracheitis)

ILT yaitu penyakit yang menyerang pada pada sel epitelium batang tenggorok (trakea). Ciri ILT yang paling sering saya lihat yaitu adanya sumbatan pada trakea jawaban adanya eksudat kental dan hal ini mengakibatkan ayam bernapas dengan verbal terbuka sambil menjulurkan lehernya. Pada sejumlah ayam sanggup pula ditemukan adanya leleran kental bercampur darah dari hidung atau verbal dan adanya cairan berbusa pada mata. Ini tanda-tanda yang jarang saya temui pada penyakit lainnya. Selin itu, kalau kita perhatikan disekitar sangkar akan kita temui adanya sisa-sisa lereran darah yang keluar dari verbal ayam dengan cara bersin. Kasus ini paling sering terjadi pada ayam petelur/ layer.

d) ND, IB dan AI

Batuk, susah bernapas, ngorok dan lendir keluar dari hidung merupakan gangguan pernapasan yang sering ditemukan pada serangan ND, IB dan AI low pathogenik.



KENDALIKAN FAKTOR PENYEBABNYA

Kita mustahil mengatasi tanda-tanda ngorok kalau tidak menghilangkan faktor penyebabnya. Berikut beberapa tips untuk mencegah dan mengatasi hal tersebut:
Temukan sumber yang mengakibatkan tingginya kelembaban kadang, pakah dari atap yang bocor, minuman yang tumpah, atau dari feces ayam yang cair. Segera atasi hal tersebut lantaran kelembapan yang tinggi memicu tingginya kadar amoniak dan munculnya penyakit-penyakit lain
 
Turunkan kadar amoniak dalam sangkar dengan memperbaiki managemen perkandangan dan kesehatan ayam. Gunakan ZEROMON ataupun AMONIL kalau kadar amoniak dalam sangkar sudah terlalu tinggi
 
Waspadai stres lantaran panas. Stres lantaran panas mengakibatkan ayam akan minum banyak. Hal ini mengakibatkan kotoran menjadi encer dan makanan tidak tercerna. Akibatnya ayam kekurangan gizi, daya badan lemah, amoniak meningkat. Ini kondisi tepat untuk masuknya penyakit terutama penyakit pernafasan. Jika udara panas segera atasi dengan menciptakan hujan buatan atau sanggup juga dengan memakai kipas angin yang sanggup meniupkan butiran air. Selain itu, gunakan IMPROLIN –S untuk mencegah stress jawaban panas atau jawaban cuaca ekxtrem lainnya.
 
Jaga kesehatan ayam. Tidak harus memperlihatkan antibiotik pada ayam yang sehat. Sebaiknya antibotik hanya untuk ayam yang sakit. Jika ayam sehat maka kita pertahankan status kesehatannya dengan memperlihatkan komplemen multivitamin + prEbiotik untuk semakin meningkatkan produktifitasnya. Pilihan yang tepat untuk hal ini yaitu dengan memperlihatkan IMPROLIN-G yang merupakan komplemen ALAMI yang mengandung vitamin, chealated mineral, dan prEbiotik.
 
Jika sudah mulai ada tanda-tanda ayam ngorok di sangkar maka segera atasi, jangan ditunda-tunda. Segera semprotkan CERDEX dengan takaran 1 botol/15 litter air. Penyemprotan diusahakan hingga sangkar terlihat berkabut. Hal ini sebaiknya dilakukan dengan menutup tirai sangkar biar kabut CERDEX tidak hilang tertiup angin. 1-2 kali saja penyemprotan CERDEX terbukti bisa menghilangkan tanda-tanda ngorok
Lakukan vaksinasi yang baik. Baik dalam arti vaksinnya baik, caranya baik, dan jadwalnya tepat. Hal ini dikarenakan kalau ngorok yang disebabkan oleh virus maka antibiotik dan obat apapun tidak akan kuat secara signifikan. Hal ini lantaran replikasi virus sangat cepat dan antibiotik tidak bisa mematikan atau menghambat virus.

Jangan Lalai Di Periode Awal (Starter) Pemeliharaan

December 31, 2018
JANGAN LALAI DI MASA AWAL (STARTER) PEMELIHARAAN
 
Bagi para peternak senior pastinya sudah mengetahui hal ini, bahwa masa aal pemeliharaan ayam sangat memilih keberhasilan prose produksi pada tamat pemeliharaan. Akan tetapi, bagi peternak pemula justru sebaliknya, banyak yang mengabaikan masa awal pemeliharaan dan mulai fokus pada ayamnya dikala tamat masa pemeliharaan dengan berburu multivitamin untuk meningkatkan performa produksi ayamnya. Hal ini keliru, sebaik apapun mereka berusaha maka kesannya tidak akan maksimal.
 
Para peternak sekalian, sebagaimana kita ketahui, bahwa masa 0-14 hari ialah masa pembelahan sel. Kaprikornus sel-sel yang ada didalam tubuh ayam akan membelah menjadi bagian-bagian yang nantinya sehabis umur 14 hari sel-sel tersebut akan mengalami pembesaran. Jika kita tidak fokus untuk memaksimalkan proses pembelahan sel maka yang terjadi ialah sel-sel tersebut tidak akan membelah dengan masimal. Akibatnya ayam akan sulit mencapai berat tubuh yang idela dan akan cenderung boros pakan alasannya ialah sel yang membesar ada batasannya. Untuk lebih memudahkan mari kita sedikit berimajnasi. Bayangkan sel ialah sebuah balon dan ayam ialah sebuah keranjang. Bayangkan ada dua buah keranjang (keranjang A dan keranjang B). Keranjang A diisi dengan 10 buah balon dan keranjang B diisi dengan 5 buah balon. Kemudian masing-masing balon pada keranjang A dan B diisi air yang sama banyaknya. Setelah itu ditimbang untuk mengetahui mana yang paling berat. Nah, pastilah keranjang A alasannya ialah ia memiliki lebih banyak balon yang sanggup diisi. Hal tersebut juga sama dengan ayam yang mengalami pembelahan sel yang maksimal maka akan semakin banyak sel-sel yang membesar.

Jadi, kalau selama ini anda merugi dalam beternak beternak, coba periksa administrasi pemeliharaan dimasa awal…, alasannya ialah kalau masa awal ini tidak maksimal maka bukan hanya ayam yang lambat pertumbuhannnya tetapi ayampun akan rentan terkena penyakit dan tentunya kalau hal ini terjadi maka resiko kerugian tidak sanggup dihindari. Oleh alasannya ialah itu, kalau Anda memiliki anggaran untuk membeli multivitamin, belilah semenjak masa awal pemeliharaan. Untuk itu kami memiliki improlin-G dan Imunose. Improlin-G berfungsi untuk memaksimalkan proses pembelahan dan perkembangan sel sedangkan Immunose berfungsi untuk menigkatkan kekebalan tubuh ayam sehingga tidak gampang sakit. Improlin-G diberikan setiap hari sedangkan Immunose diberikan tiap 3 hari. Kebutuhan tiap 2000 ekor broiler mulai DOC –Panen ialah 6 botol Improlin-G dan 1 botol Immunose.

Cara Menentukan Obat Anti Ngorok/ Anti Cekrek Yang Ampuh

December 31, 2018
CARA MEMILIH OBAT ANTI NGOROK/ ANTI CEKREK YANG AMPUH

Banyak obat yang di poultry shop dengan fungsi untuk mengatasi ayam ngorok/ cekres/ cekrek. Mungkin ada peternak yang sudah gonta-ganti produk-produk tersebut dari mulai yang harganya paling murah hingga yang paling mahal, namun koq akibatnya sama saja? Koq sanggup ya? Padahal isi obatnya berbeda dan harganya juga berbeda tapi koq sama saja tidak menunjukkan hasil. Atau mungkin kita yang keliru dalam memahami keberhasilan obat tersebut?

Seringnya tanda-tanda ngorok/ cekres/ cekrek yang menyerang ternak ayam broiler menciptakan para peternak sudah hafal benar dengan imbas yang ditimbulkan yaitu mulai dari penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, hingga janjkematian yang meningkat. Nah, jikalau kita sudah mengetahui imbas yang timbul dari tanda-tanda ngorok tersebut, maka seharusnya kita sudah tau cara menilai obat anti ngorok/ anti cekres/ anti cekrek yang beredar di poltry shop. Jika sehabis obat kita pakai lalu ayam masih terjadi penurunan nafsu makan, berat tubuh terus menurun dan janjkematian meningkat maka obat tersebut sanggup kita katakan kurang efektif/ kurang ampuh. Namun jikalau sehabis penggunaan tampak nafsu makan ayam tetap stabil, pertambahan berat tubuh pun stabil serta janjkematian tidak semakin meningkat maka itu salah satu bukti obat yang kita gunakan termasuk efektif meskipun masih terdengar bunyi ayam ngorok/ cekres/ cekrek di dalam kandang.

 Banyak obat yang di poultry shop dengan fungsi untuk mengatasi ayam ngorok CARA MEMILIH OBAT ANTI NGOROK/ ANTI CEKREK YANG AMPUH

Para petrnak sekalian, Suara ngorok yang terdengar pada ternak ayam broiler maupun layer tidak lain ialah alasannya ialah adanya lendir pada jalan masuk pernafasan ayam tersebut yang tertahan dan tidak sanggup keluar. Jika saja ayam punya tangan ibarat kita tentunya beliau akan mengeluarkan lendir pada hidungya tersebut ibarat kita mengeluarkan hingus pada hidung kita. Namun alasannya ialah ayam tidak sanggup melakukannya maka lendir tersebut terkadang masih terdapat didalam jalan masuk pernafasan ayam dalam waktu tertentu meskipun ayam tersebut sudah tidak dalam kondisi sakit.

Makara kini anda tinggal mengamati dan menayakan ke sesama peternak lainnya wacana pengalaman memakai obat anti ngorok/ anti cekres pada ayam yang sudah terbukti AMPUH menurut indikator/ kriteria yang sudah kami sebutkan sebelumnya. Silahkan menyebarkan pengalaman anda dengan menuliskan komentar pada kolom dibawah ini

Suplemen Nutrisi Untuk Ayam,Bebek Dan Burung (Improlin G)

December 31, 2018
IMPROLIN G | Suplement Nutrisi untuk ayam, bebek, burung

Banyakproduk yang menjanjikan bisa menjadi pemacu pertumbuhanternak ayam broiler namun tidak semua berani mengatakan jaminan. Hal ini terang merugikan peternak dan mengatakan rasa ragu untuk yang pertama kali ingin mencoba. Didasari hal tersebut kami mengatakan produk pelengkap lengkap (vitamin, mineral,prebiotik,asam amino,enzyme) untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ayam broiler anda sehingga pertumbuhan akan lebih cepat, berat tubuh tinggi/ naik, FCR rendah/turun ,mortalitas rendah. Kami mengatakan jaminan bahwa produk Kami sanggup melaksanakan hal tersebut alasannya pengalaman kami di bidang peternakan yang didukung latar pendidikan kami sebagai dokter binatang serta hasil penggunaan selama ini oleh peternak. Jaminan yang kami berikan ialah uang kembali kalau ternyata hasil penggunaan tidak sesuai apa yang kami katakan.

Untuk bapak/ Ibu peternak yang pertama kali memakai improlin-G ini, kami sarankan membagi populasi ayamnya menjadi 2 kelompok, yaitu antara ayam yang diberikan perlakuan dengan improlin-G dan ayam yang tidak diberikan Improlin-G. Dengan membagi menjadi 2 kelompok maka akan terlihat perbedaannya. Jika hasilnya tidak berbeda secara signifikan maka itu berarti bapak berhak mendapat uang bapak kembali.

Improlin G merupakan pelengkap alami yang menyediakan natural vitamin, cheleated mineral, asam amino, prebiotik,enzim dan unsur-unsur penting lainnya yang diharapkan oleh unggas dan burung untuk pertumbuhan, produksi, reproduksi serta pemeliharaan status kesehatan.

Perbedaan Improlin G dengan supplemen lain diantaranya adalah:
Merupakan Supplemen kompleks yang mengandung semua nutrisi yang diharapkan ternak ibarat natural vitamin, cheleated mineral, asam amino, prebiotik,enzim dan unsur-unsur penting lainnya yang diharapkan oleh unggas untuk pertumbuhan, produksi, reproduksi serta pemeliharaan status kesehatan.
Semua kandungan nutrisi yang ada pada Improlin G ini ialah 100% berasal dari materi alami sehingga sanggup diserap maksimal oleh tubuh. Hal ini tidak ibarat produk lain yang memakai materi organik saja atau materi sintetik sebagai materi dasar pembuatan supplemen yang pada kesannya menciptakan supplemen sulit dicerna dan terkadang membawa efek negatif bagi ternak
Improlin G memakai sistim pengantaran yang dinamakan CAnDS atau Chelated Activated Nutrient Delivery System yang memaksimalkan peresapan nutrisi dalam supplemen (vitamin, mineral, asam amino, prebiotik,enzim) terserap hingga pada bab terkecil pada tubuh ayam
Komposisi supplemen (vitamin, mineral, asam amino, prebiotik, enzim) kami susun dengan komposisi yang sempurna sesuai dengan kebutuhan harian ayam.
Proses produksi kami lakukan sesuai dengan kaidah farmakologi sehingga produk kami kondusif untuk diberikan pada ayam.


Aturan Pakai

Unggas Pedaging :

1-2 ml per litter air minum, diberikan 1 x setiap hari pada pagi hari atau sore. Tidak diberikan bersamaan dengan vaksin ataupun antibiotik.



Unggas Petelur :

1 ml per 2-3 litter air minum, diberikan 1 x setiap hari pada pagi hari atau sore
Supplemen Untuk Daya Tahan Badan Terhadap Penyakit (Immunose)

Supplemen Untuk Daya Tahan Badan Terhadap Penyakit (Immunose)

December 31, 2018
IMMUNOSE, SUPPLEMEN UNTUK DAYA TAHAN TUBUH TERHADAP PENYAKIT

IMMUNOSE   MENINGKATKAN DAYA TAHAN TUBUH AYAM/ UNGGAS

IMMUNOSE : Biological Defense Modifier
· Meningkatkan imunitas (β-Glucans).
· Mengikat mi kotoksin pada pakan (MOS).
· Menekan pertumbuhan basil pathogen (MOS).
· Menjaga keseimbangan mikroflora jalan masuk pencernaan (MOS).

Mannan Oligosaccharide (MOS):

- Menjaga keseimbangan mikroflora jalan masuk pencernaan (prebiotic).
- Menghambat kolonisasi basil gram negatif terutama Salmonella dan E.coli.
- Mengikat mikotoksin secara irreversible (mencegah multiple mycotoxicosis).
- Meningkatkan fungsi pertahanan lempeng peyer melalui proliferasi limfosit-T.

Beta Glucans (meningkatkan imunitas non-spesifik melalui):
 SUPPLEMEN UNTUK DAYA TAHAN TUBUH TERHADAP PENYAKIT SUPPLEMEN UNTUK DAYA TAHAN TUBUH TERHADAP PENYAKIT (IMMUNOSE)
- Aktivasi makrofag dan natural killer.

- Aktivasi jalur pemanis alternatif.

- Stimulasi retikulo-endotelial system (limfosit-T).

- Meningkatkan produksi antibodi (limfosit-B).

saran :

Jika ini pertama kali Anda memakai produk kami maka sangat aku sarankan untuk tidak menunjukkan produk kami kepada seluruh populasi ternak Anda sehingga Anda dapat membandingkan kelompok ternak yang memakai produk kami dengan yang tidak menggunakan. Jika produk kami memberika hasil yang faktual maka Anda tau harus berbuat apa . Akan tetapi, kalau karenanya tidak faktual maka Anda pun tau harus berbuat apa 

Oleh alasannya ialah itu, Kami tidak mewajibkan Anda membeli dalam jumlah banyak sekaligus, membeli 1 botol pun boleh. Sangat tidak adil saat kita belum mengetahui kualitas suatu produk namun kita terpaksa membeli dalam jumlah banyak hanya untuk mencoba..

Prontech Respiratory Cytotoxic

December 31, 2018
PRONTECH RESPIRATORY CYTOTOXIC PronTech ialah produk antimicrobial compound terbaik ketika ini untuk melindungi, mencegah dan membasmi 99,99% virus, kuman dan jamur. Telah terbukti efektif untuk membasmi virus H1N1, H5N1, Influenza, New Castle Desease, Corona Virus, Gumboro dan lain-lain. Juga bekerja dengan sangat ampuh dalam mengatasi kuman E. coli, salmonella tiphosa, salmonella choleraesuis, streptococcus pneumoniae, staphylococcus aureusdan lain-lain. PronTech terbukti cepat mengatasi mengatasi ayam ngorok atau cekressebagai tanda-tanda awal adanya serangan banyak sekali penyakit. Jika ngorok atau cekres ini segera ditangani dengan PronTech maka insyaAlloh ayam akan cepat pulih menyerupai sedia kala. 1 botol PronTech cukup untuk ayam populasi 5.000 ekor.


PronTech diproduksi oleh United Promotions Inc. (UPI – USA) telah menerima sertifikasi NON CARSINOGEN dari:
O.S.H.A. - Occupational Safety Health Administration
I.A.R.C. - International Agency for Research on Cancer
N.T.P. - National Toxicology Program

Keunggulan PronTech:

sangat ramah lingkungan
tidak berbahaya dan tidak beracun
tidak korosif dan tidak menjadikan iritasi
tidak berbau, tidak berwarna dan tidak bernoda
mempunyai pH lebar 5-11 dan netral
stabil (tidak gampang rusak terkena oksigen dan sinar UV)
manfaat residu yang sangat usang dan efektif
mempunyai moistening sehingga bekerja sangat efektif
mengontrol mikroorganisme secara physical dan chemical
100% biodegradable
nonflammable (tidak gampang terbakar)

Cara Penggunaan PronTech:

Pengobatan:
3 gr PronTech per 16 liter air (setara 75 ppm) semprotkan ke ayam/bebek/ternak yang sakit terutama di sekitar kepalanya hingga terhirup dan terminum, atau
1 gr PronTech per 16 liter air (setara 25 ppm) untuk minum ayam/bebek/ternak yang sakit - jangan diberikan pada ketika sehabis vaksin

Penanggulangan ketika ada wabah:
1 gr PronTech per liter air (setara 400 ppm) semprotkan ke seluruh bab kandang

Volume: 50 gr/ botol

1 sendok takar = 1 gr

Nutrisi Dan Pakan Ternak Ruminansia

December 31, 2018
Pengembangan ternak ruminansia secara ekstensif sangat tidak memungkinkan, alasannya ialah akan dibutuhkan lahan yang cukup luas. Untuk itu, dibutuhkan pengetahuan perihal nutrisi untuk ternak ruminansia tersebut. Ilmu nutrisi ialah ilmu yang mempelajari pemilihan dan konsumsi pakan, serta pemanfaatan zat masakan untuk mempertahankan kelestarian hidup dan keutuhan organ badan ternak (pembaharuan sel badan yang ”aus” atau terpakai) dan untuk memenuhi tujuan produksi ternak.
Pengembangan ternak ruminansia secara ekstensif sangat tidak memungkinkan NUTRISI DAN PAKAN TERNAK RUMINANSIA
Tugas pokok ilmu nutrisi ialah untuk mempelajari bagaimana badan memperoleh zat masakan yang dibutuhkannya. Kebutuhan akan zat masakan untuk mempertahankan kelestarian hidup dan keutuhan organ badan dinamakan kebutuhan hidup pokok (maintenance requirement).

Sebagaimana halnya manusia, ternak pun membutuhkan gizi yang lengkap. Makin banyak ragam materi baku yang digunakan dalam menyusun ransum, makin baik pula kualitas ransum tersebut. Ternak yang diberi ransum yang mengandung materi baku nabati dan hewani, umumnya akan mempunyai performans yang jauh lebih baik daripada ternak yang hanya mendapatkan ransum berbahan baku nabati saja. Hal ini sanggup dijelaskan dengan adanya saling melengkapi kekurangan gizi satu materi dengan materi lainnya.

Buku latih ini disusun secara gotong royong yang didasarkan kepada kompetensi bidang ilmu masing-masing dan disinergikan dalam sebuah goresan pena yang sederhana ini. Dalam buku ini, dikupas sistem pencernaan ternak ruminansia dan mikroba yang berperan di dalamnya, khususnya yang befungsi untuk degradasi pakan serat secara fermentatif di dalam rumen, dan jenis pakan yang diberikan, sehingga diperoleh produktivitas ternak ruminansia yang optimal. Ternak ruminansia mempunyai empat buah perut, yaitu retikulum, rumen, omasum, dan abomasum.
Proses pencernaan zat masakan di dalam retikulum, rumen, dan omasum dilakukan oleh mikroba rumen (bakteri, fungi, dan protozoa) yang merombak zat masakan secara fermentatif, sehingga menjadi senyawa lain yang berbeda dari molekul zat masakan asalnya. Dengan demikian, materi latih ini akan sangat mempunyai kegunaan dan membantu dalam pemahaman mengenai ilmu nutrisi untuk ternak ruminansia.

Sasaran utama pengguna buku latih ini ialah mahasiswa peternakan tingkat sarjana untuk menunjang Mata Kuliah “Nutrisi Ternak Ruminansia” maupun mahasiswa pascasarjana di bidang peternakan dan yang terkait dengannya. Selain itu, buku ini juga akan bermanfaat bagi mereka yang berkecimpung atau setidaknya menaruh minat di bidang peternakan, khususnya ternak ruminansia, alasannya ialah dalam buku ini juga diberikan beberapa hasil penelitian dan pemanfaatan banyak sekali macam limbah, baik dengan maupun tanpa sentuhan teknologi.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada Rektor Universitas Udayana, atas dana yang diberikan melalui beberapa dana penelitian, alasannya ialah sebagian data dalam penyusunan buku latih ini mengacu pada hasil penelitian yang penulis dapatkan. Ucapan yang sama juga disampaikan kepada Dekan Fakultas Peternakan, Universitas Udayana, atas waktu dan dorongan yang diberikan, sehingga penyusunan buku latih ini sanggup terselesaikan. Penerbitan buku ini pun akan sulit terwujud jikalau tidak ada kesempatan dan bimbingan dari bapak Prof. Ir. Dewa Ketut Harya Putra, M.Sc. Ph.D. Beliau sendiri ialah Dewan Penyunting Buku Ajar. Karena itu, pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang ikhlas kepada beliau. Ucapan yang sama disampaikan kepada Dr. Ir. I Gst. Nym. Gde Bidura, MS; Ir. I Made Mudita, MS, dan Ir. Desak Putu Mas Ari Candrawati, MSi yang telah banyak membantu dalam penelusuran pustaka di media elektronik maupun media cetak.

Keunggulan Susu Kambing Di Banding Susu Sapi Dan Kedelai

December 30, 2018
Telah kita ketahui bersama bahwa minuman susu kambing merupakan salah satu minuman yang mempunyai kandungan gizi sangat tinggi dan sangat baik untuk kesehatan. Konsumsi susu kambing setiap hari sanggup membantu pertumbuhan pada anak. Meski belum terlalu familiar, namun kandungan fluorine dan protein tinggi pada susu kambing, menciptakan susu ini banyak diminati keluarga Indonesia. Bahkan, sebagian orang menyukai susu kambing lantaran teksturnya yang sangat cocok untuk tubuh manusia. Kandungan fluorine yang terdapat pada susu kambing berkisar antara 10 hingga 100 kali lebih besar dibandingkan susu sapi. Kandungan fluorine bermanfaat sebagai antiseptik alami dan sanggup membantu menekan pembiakan basil di dalam tubuh. Sehingga, bisa membantu pencernaan dan menetralisir asam lambung, menyembuhkan reaksi-reaksi alergi pada kulit, kanal napas dan pencernaan. Selain itu, kandungan gizi di dalam susu kambing bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.

Jika kita bandingkan dengan susu sapi, susu kambing biasanya kita konsumsi sekadarnya saja, atau lebih lantaran susu ini dianggap bisa menyembuhkan aneka macam jenis penyakit. Susu kambing rata-rata banyak dikonsumsi di Timur Tengah semenjak 7000 SM. Padahal, susu kambing mempunyai protein terbaik sehabis telur dan hampir setara dengan ASI. Susu kambing terbaik yaitu susu yang segar (raw goat milk).
Berdasarkan beberapa studi ilmiah bahkan menunjukkan, susu kambing mengurangi terjadinya alergi. Susu ini juga lebih gampang dicerna daripada pilihan susu lainnya. Satu cangkir susu kambing mempunyai kandungan sekira 170 kalori, 10 gram lemak, dan 27 miligram kolesterol. Demikian menyerupai diberitakan dari Shape. Kendati susu kambing mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan, namun proses memasak yang kurang tepat sanggup merusak kandungan mineral yang berguna sebagai antiseptik dan pelindung jaringan paru-paru. Namun dengan pengolahan yang baik, susu kambing sanggup dikonsumsi dalam bentuk olahan menyerupai yoghurt dan keju.


Manfaat Susu Kambing


Berikut ini yaitu manfaat dari susu kambing:
- Sebagai Pengganti Bagi Yang Alergi Dengan Susu Sapi
- Susu kambing banyak direkomendasikan sebagai substitusi susu bagi bayi, anak, maupun orang cukup umur yang alergi terhadap susu sapi atau jenis masakan lainnya.


Susu kambing sekarang cukup populer, meskipun harganya jauh di atas harga susu sapi. Susu kambing memang mempunyai karakteristik yang berbeda dengan susu sapi maupun air susu ibu ( ASI ). Susu kambing mempunyai daya cerna yang tinggi, tingkat keasaman yang khas, kapasitas buffer yang tinggi, dan sanggup dipakai untuk mengobati penyakit tertentu.
Susu kambing banyak direkomendasikan sebagai substitusi susu bagi bayi, anak, maupun orang cukup umur yang alergi terhadap susu sapi atau jenis masakan lainnya. Pada bayi, alergi terhadap susu sapi (cow milk allergy) banyak dijumpai, akan tetapi prosedur terjadinya alergi masih belum jelas. Potensi susu kambing sebagai pengganti susu sapi pada bayi atau mereka yang alergi terhadap susu sapi sangatlah besar.
 
Gejala alergi terhadap protein susu biasanya timbul pada bayi yang berumur dua hingga empat minggu, dan gejalanya akan semakin terang pada ketika bayi berumur enam bulan. Bagian tubuh yang terjangkit alergi yaitu kanal pencernaan, kanal pernapasan, dan kulit . Gejala-gejala yang tampak akhir alergi terhadap protein susu antara lain yaitu muntah, diare, perembesan nutrisi yang kurang sempurna, asma, bronkitis, migren, dan hipersensitif.

Susu kambing dilaporkan telah banyak dipakai sebagai pengganti susu sapi ataupun materi pembuatan masakan bagi bayi-bayi yang alergi terhadap susu sapi. Alergi pada kanal pencernaan bayi dilaporkan sanggup berangsur-angsur sanggup disembuhkan sehabis diberikan susu kambing.
Dilaporkan juga bahwa sekitar 40% pasien yang alergi terhadap protein susu sapi mempunyai toleransi yang baik terhadap susu kambing. Pasien tersebut kemungkinan besar sensitif terhadap lactoglobulin yang terkandung dalam susu sapi. Diduga protein susu ( lactogloglobulin ) yaitu yang paling bertanggung jawab terhadap kejadian alergi protein susu.
 
 
Susu kedelai sering pula dipakai sebagai salah satu alternatif pengganti susu sapi bagi bayi yang alergi terhadap susu sapi. Walaupun demikian, masih terdapat sekitar 20-50% dari bayi-bayi yang diteliti memperlihatkan tanda-tanda tidak toleran terhadap susu kedelai. Oleh lantaran itu, susu kambing lebih direkomendasikan untuk pengganti susu sapi pada bayi.
Susu kambing mengandung lebih banyak asam lemak berantai pendek dan sedang kalau dibandingkan dengan asam lemak dalam susu sapi. Perbedaan tersebut diduga menimbulkan susu kambing lebih gampang dicerna. Selain itu, ukuran butiran lemak susu kambing lebih kecil kalau dibandingkan dengan susu sapi atau susu lainnya.
 
 
Dari hasil salahsatu penelitian ilmiah disimpulkan bahwa kelompok anak yang diberi susu kambing mempunyai berat badan, mineralisasi kerangka, kepadatan tulang, vitamin A plasma darah, kalsium, tiamin, riboflavin, niacin, dan konsentrasi hemoglobinnya yaitu lebih tinggi kalau dibandingkan dengan kelompok anak yang diberi susu sapi. Selain itu, susu kambing mempunyai kapasitas buffer yang lebih baik sehingga bermanfaat bagi anak yang mengalami gangguan pencernaan. Namun, susu kambing juga mempunyai kelemahan yaitu rendahnya kandungan folic acid dan vitamin B 12 . Keunggulan Susu Kambing Bau dan rasa susu kambing murni sangat spesifik yaitu sedikit berbau kambing. Ada kalanya anyir susu agak tajam lantaran imbas pakan. Susu kambing murni rasanya enak, sedikit manis, dan berlemak. Dibanding susu sapi, susu kambing mempunyai kandungan gizi lebih unggul.
 
 
Keistimewaan lain yang dimilikinya sebagai berikut :
Lemak dan proteinnya lebih gampang dicerna daripada susu sapi, lantaran terdapat dalam bentuk yang lebih halus dan homogen. Praktis dicerna oleh anak balita hingga orang tua.
Proteinnya mempunyai imbas laksatif yang lembut.
Kandungan vitamin B-1 susu kambing lebih tinggi dibanding susu sapi.
Susu kambing baik sekali dikonsumsi bawah umur dan orang lanjut usia yang tidak sanggup minum susu sapi lantaran gangguan pencernaan.
Minum segelas susu kambing setiap hari membantu penyembuhan penderita asma dan radang paru-paru kronis.
 
 
Minum segelas secara rutin bagi perempuan sanggup meningkatkan kehalusan kulit.
Minum secara teratur 2 – 3 gelas per hari sanggup membantu mengatasi impotensi pada pria.
Sebagai sumber gizi serta mencegah / menyembuhkan TBC pada balita. Tidak menimbulkan diare dan alergi, lantaran tidak mempunyai faktor lactose intolerance.
Khasiat Susu Kambing Sangat spesial Kadar nutrisi dan khasiat susu kambing amatlah istimewa. Komposisi gizinya –baik dari segi protein, energi, maupun lemak — mendekati komposisi ASI, air susu ibu. Susu kambing mengandung 3 s/d. 4 % Protein, 4 s/d 7 % Lemak, 4,5 % Karbohidrat, 134 gram Kalsium, dan 111 gram Forfor (dalam setiap 100 ml susu kambing). Molekul lemak susu kambing pun jauh lebih kecil dan homogen, sehingga lebih gampang dicerna tanpa mengakibatkan diare. Jadi, susu ini bebas lactose intolarence (kepekaan terhadap laktosa penyebab diare bagi yang tidak biasa minum susu). Karenanya, susu kambing cukup potensial bagi perbaikan nutrisi. Komposisi dan struktur lemak susu kambing dan sapi mempunyai perbedaan. Butiran lemak susu kambing berukuran 2 mikrometer, sementara lemak susu sapi berukuran 2,5 – 3,5 mikrometer. Dengan ukuran lemak lebih kecil, susu kambing lebih cepat terdispersi dan campurannya lebih homogen (merata)

Penyebab Terjadinya Abortus Pada Sapi (Keluron)

December 30, 2018
Abortus atau keluron ialah pengeluaran fetus sebelum selesai masa kebuntingan dengan fetus yang belum sanggup hidup.
sedangkan Kelahiran prematur ialah pengeluaran fetus sebelum masa selesai kebuntingan dengan fetus yang sanggup hidup sendiri di luar tubuh induk (Toelihere, 1985).

Abortus sanggup terjadi pada banyak sekali umur kebuntingan dari 42 hari hingga ketika selesai masa kebuntingan. Abortus sanggup terjadi jikalau janjkematian fetus di dalam uterus disertai dengan adanya kontraksi dinding uterus sebagai tanggapan kerja secara bahu-membahu dari hormon estrogen, oksitosin, dan prostaglandin F2α pada waktu terjadinya janjkematian fetus itu. Oleh lantaran itu fetus yang telah mati terdorong keluar dari jalan masuk alat kelamin (Hardjopranjoto, 1995).

Penyebab abortus secara garis besar sanggup dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu abortus lantaran sebab-sebab infeksi dan, abortus lantaran sebab-sebab non infeksi.


Abortus lantaran infeksi


Brucellosis

Sifat dan Kejadian

Brucellosis adalah penyakit binatang menular yang secara primer menyerang sapi, kambing, babi dan sekunder beberapa jenis binatang lainnya dan manusia. Brucellosis disebabkan kuman Brucella abortus (Anonim, 1978). Abortus lantaran Br. abortus umumnya terjadi dari bulan ke-6 hingga ke-9 periode kebuntingan. Kejadian abortus berkisar antara 5-90% di dalam suatu kelompok ternak tergantung pada berat ringan infeksi, daya tahan binatang bunting, virulensi organisme dan faktor-faktor lain (Toelihere, 1985).

Terjadinya keguguran setelah kebuntingan 5 bulan merupakan petunjuk kunci untuk menemukan penyakit ini. Seekor sapi betina setelah keguguran itu masih mungkin bunting lagi tetapi tingkat kelahiran akan rendah dan tidak teratur (Blakely & Bade, 1991). Sedangkan berdasarkan Akoso (1990), terjadinya keguguran lantaran penyakit ini biasanya pada usia kebuntingan 7 bulan. Kemungkinan selaput janin akan tertinggal usang dan mengakibatkan sapi menjadi mandula dalah merupakan tanda-tanda penyakit ini

Penularan penyakit ini sanggup terjadi melalui ingesti kuliner dan air yang tercemar oleh kotoran-kotoran dari alat kelamin binatang yang mengalami abortus. Disamping itu penularannya sanggup juga terjadi melalui selaput lendir mata dan melalui IB dengan semen terinfeksi. Anak sapi yang menyusu dari induk yang tertular juga sanggup tertulari (Toelihere, 1985).

Patogenesis

Permulaan infeksi brucellosis terjadi pada kelenjar limfe supramamaria. Pada uterus, lesi pertama terlihat pada jaringan ikat antara kelenjar uterus mengarah terjadinya endometritis ulseratif, kotiledon kemudian terinfeksi disertai terbentuknya eksudat pada lapisan allantokhorion. Brucella banyak terdapat pada vili khorion, lantaran terjadi penghancuran jaringan, seluruh vili akan rusak mengakibatkan janjkematian fetus dan abortus. Makara janjkematian fetus ialah gangguan fungsi plasenta disamping adanya endotoksin. Fetus biasanya tetap tinggal di uterus selama 24-72 jam setelah kematian. Selaput fetus menderita oedematous dengan lesi dan nekrosa (Hardjopranjoto, 1995).

Pengendalian dan Pencegahan

Upaya yang sanggup dilakukan terhadap pencegahan penyakit ini ialah memisahkan sapi yang menderita abortus pada daerah yang terisolasi, menghindari perkawinan antara pejantan dengan betina yang menderita abortus, jangan memperlihatkan susu pada sapi dengan susu sapi yang menderita abortus, selalu memperhatikan kebersihan baik sangkar maupun peralatan sangkar dan peralatan pemerah yang digunakan, serta melaksanakan vaksinasi secara teratur (Siregar, 1982). Apabila terjadi abortus tanggapan Brucella abortus fetus dan placenta yang digugurkan harus dikubur atau dibakar dan daerah yang tercemar harus didesinfeksi dengan 4% larutan kresol atau desinfektan sejenis (Toelihere, 1985).


Leptospirosis

Sifat dan Kejadian

Leptospirosis pada sapi disebabkan oleh spirocheta yang kecil dan berbentuk filamen, yang terpenting diantaranya ialah Leptospira pamona, L. hardjo, L. grippotyphosa dan L. conicola. Organisme ini gampang dimusnahkan oleh panas, sinar matahari, pengeringan, asam, dan desinfektan. Leptospira sanggup hidup selama beberapa hari atau ahad dalam lingkungan yang lembab pada suhu sedang menyerupai di tambak, fatwa air yang macet atau di tanah lembap (Toelihere, 1985).

Air merupakan media penyebaran utama untuk penyakit ini. Penularannya sanggup pula melalui luka, semen, baik perkawinan alamiah maupun perkawinan dengan IB. selain sanggup menular ke ternak lain penyakit ini juga sanggup menular ke insan (Blakely &Bade, 1991). Pembawa utama Leptospira ialah rodentia. Anjing dan babi sanggup berfungsi sebagai pembawa potensial (Anonim, 1980).

Penyebaran Leptospirosis bergantung pada keadaan luar, yaitu penyebarannya terutama melalui air dan lumpur. Hewan biasanya mengeluarkan Leptospira melalui air kemih. Bila air kemih in datang di dalam air atau lumpur yang sedikit alkali atau netral maka Leptospira itu sanggup tinggal hidup berminggu-minggu. Bila binatang atau orang kontak pribadi dengan air atau lumpur ini maka ia terinfeksi. Leptospira ini masuk ke dalam tubuh melalui selaput lendir konjungtiva, mulut, hidung dan luka kulit.

Patogenesis

Setelah infeksi terjadi pada sapi, Leptospira masuk dan berkembang di dalam fatwa darah. Masa inkubasi terjadi 4-10 hari dengan fase bakteremia yang akan berakhir kira-kira 7 hari, diikuti pengeluaran Leptospira dalam air susu dan terjadi kerusakan fungsi ginjal. Dengan terbentuknya antibody dalam sirkulasi darah setelah 5-10 hari bakteremia berhenti, kuman akan melokalisir dan menetap di sejumlah organ tubuh terutama tubulus renalis ginjal dan alat kelamin dewasa. Selanjutnya Leptospira dikeluarkan dalam urine selama 20 bulan atau lebih, tergantung pada serotype dan umur sapi. Pada induk sapi yang bunting maupun tidak bunting Leptospira akan menetap pada uterus pasca infeksi. Lokalisasi Leptospira pada uterus yang bunting sanggup menulari fetus, diikuti dengan keluarnya kotoran yang mengandung Leptospira dari alat kelamin hingga 8 hari pasca lahir. Leptospira sanggup juga menetap di tuba falopii 22 hari setelah melahirkan (Hardjopranjoto, 1995).

Pengendalian dan Pencegahan

Pengendalian penyakit ini sanggup dilakukan dengan tindakan-tindakan higienik dan sanitasi, vaksinasi dan pengobatan antibiotika. Bakterin sanggup memberi kekebalan yang baik selama 2 hingga 12 bulan. Oleh lantaran itu vaksinasi menggunakan bakterin sebaiknya dilakukan 2 kali dalam 1 tahun. Pengobatan terhadap leptospirosis akut mencakup penyuntikan antibiotika dalam takaran tinggi menyerupai 3 juta satuan penicillin dan 5 gram streptomycin 2 kali sehari atau 2,5-5 gram tetracycline per 500 kg berat tubuh setiap hari selama 5 hari (Toelihere, 1985). Sedangkan cara pengendalian yang ideal ialah dengan penyingkiran binatang pembawa (Anonim, 1980).


Camphylobacteriosis

Sifat dan Kejadian

Camphylobacteriosis yang disebabkan oleh Camphylobakter foetus veneralis (dahulu disebut Vibrio fetus veneralis) ialah salah satu penyakit penyebab utama kegagalan reproduksi pada sapi yang disebarkan melalui perkawinan. Umumnya ditemukan janjkematian embrio dini atau abortus pada bulan ke-4 hingga selesai kebuntingan (Toelihere, 1985).

Penyebarannya lewat ingesti, masuk darah mengakibatkan plasentitis dengan kotiledon hemoragik dan sekitar interkotiledonaria mengalami udema (Prihatno, 2006).

Patogenesis

Infeksi Camphylobacter fetus venerealis pada sapi betina akan diikuti oleh endometritis, ditandai dengan adanya kerusakan pada endometrium yang mencapai puncaknya pada 8-13 ahad setelah penularan, disertai keluarnya cairan keruh kemudian berkembang menjadi mukopurulen yang kadang kala diikuti salphingitis. Eksudat ditemukan dalam kelenjar uterus disertai infiltrasi limfosit ke dalam rongga periglandular. Karena adanya endometritis, embrio akan memperoleh oksigen lebih sedikit, sehingga akan mati dalam waktu yang singkat tanpa tanda-tanda yang jelas. Abortus terjadi pada umur 2-3 bulan dengan selaput fetus yang utuh pada waktu diabortuskan (Hardjopranjoto, 1995).

Pengendalian dan Pencegahan

Pengendalian yaitu IB dengan semen sehat yang berasal dari pejantan yang sehat pula, binatang betina atau pejantan yang terkena harus istirahat kelamin selama 3 bulan dan vaksinasi dengan bakterin 30-90 hari sebelum dikawinkan atau setiap tahun (Prihatno, 2006). Sedangkan pengobatannya sanggup dilakukan dengan dukungan antibiotic berspektrum luas baik pejantan maupun betina (Prihatno, 1994).


Infectious Bovine Rhinotracheitis dan Infectious Pustular Vulvovaginitis (IBR-IPV)

Sifat dan Kejadian

Penyakit ini gres dikenal semenjak tahun 1950 di Amerika Serikat yang disebabkan oleh virus. Penyebaran virus ini ialah melalui udara yaitu pada ketika banyak binatang berkumpul. Hingga kini hanya sapi yang diketahui peka terhadap penyakit ini. Infeksi buatan sanggup dilakukan denan inhalasi larutan yang mengandung virus di dalam hidung atau dengan injeksi intra tracheal (Ressang, 1984). Kejadian abortus sanggup setiap saat, tetapi umumnya mulai bulan ke-4 hingga selesai kebuntingan (Prihatno, 2006).

Penularan penyakit ini sanggup secara vertikal maupun horizontal. Secara vertical sanggup melalui infeksi intra uterine, sedangkan secara horizontal sanggup melalui inhalasi dari cairan hidung dan melalui semen yang mengandung virus (Anonim, 1982).

Patogenesis

Masa inkubasi virus ini berkisar antara 4-6 hari. Infeksi virus ini mengakibatkan lepuh-lepuh pada mukosa vulva dan vagina, yaitu dimulai dengan bintik-bintik merah sebesar jarum pentul yang dalam waktu 2-3 hari akan membesar. Lepuh-lepuh ini berdinding tipis dan berisi cairan. Sapi yang terinfeksi mengalami demam yang disertai radang vagina. Dari vulva akan keluar cairan yang mula-mula bening kemudian bersifat nanah. Infeksi virus ini juga mengakibatkan lepuh-lepuh pada fetus.dan nekrosis pada kepingan korteks ginjal fetus (Hardjopronjoto, 1995).

Pengendalian dan Pencegahan

Vaksinasi terhadap sapi-sapi yang tidak bunting dengan kombinasi IBR-IPV dan BVD-MD pada usia 6-8 bulan sanggup dilakukan untuk mencegah penyakit ini. Sapi yang terkena diisolasi dan diistirahatkan kelamin selama kurang lebih 1 bulan kemudian untuk mencegah infeksi sekunder sanggup diberikan antibiotik (Prihatno, 1994).


Bovine Virus Diarrhea Mucosal Disease (BVD-MD)

Umumnya menyerang sapi dan mengakibatkan infertilitas. Pada sapi bunting yang terinfeksi sanggup mengakibatkan abortus.abortus sanggup terjadi pada usia kebuntingan 2-9 bulan dan sangat menular. Penularan sanggup lewat oral atau parenteral, urin atau feses. Infeksi pada fetus antara hari ke 45 dan 125 kebuntingan dan mungkin mengakibatkan janjkematian fetus, abortus, resorbsi, fetal immunotoleran, dan infeksi persisten. Gejala yang nampak ialah demam tinggi, depresi, anoreksia, diare, dan produksi susu turun.

Patogenesis

Masa inkubasi secara alami berlangsung selam 21 hari. Virus masuk ke dalam fatwa darah setelah terjadinya penularan (viremia), kemudian diikuti dengan timbulnya kerusakan-kerusakan sel epitel pada mukosa jalan masuk pencernaan. Pada binatang yang buting virus ini mengakibatkan plasentitis yang diikuti oleh infeksi pada fetus, kemudian diikuti abortus atau kelahiran anak yang absurd (Hardjopranjoto, 1995).

Pengendalian dan Pencegahan

Diagnosanya sulit lantaran tidak ada lesi spesifik pada fetus. Uji serologik untuk memilih titer antibodi mungkin sanggup membantu diagnosa. Pencegahan dengan mengeleminir sapi terinfeksi dan melaksanakan vaksinasi (Prihatno, 2006).


Epizootic Bovine Abortion (EBA)

Sifat dan Kejadian

Epizootic Bovine Abortion (EBA) disebabkan oleh Chlamydia psittasi dan vektornya ialah Ornithodoros coriaceus. Penyakit ini mengakibatkan abortus yang tinggi (30-40%) pada tri semester selesai kebuntingan pada sapi dara (Prihatno, 2006).

Menurut McKercher (1969) yand disitasi oleh Toelihere (1985) penyakit ini terutama menyerang fetus dan mengakibatkan abortus pada umur kebuntingan 7, 8, dan 9 bulan. Beberapa fetus dilahirkan mati atau anak sapi lahir hidup tetapi lemah dan mati beberapa waktu kemudian. Gejala penyakit ini sanggup dilihat dengan adanya kerusakan menyolok pada fetus yang diabortuskan pada placenta ada bercak-bercak (Partodiharjo, 1987).

Patogenensis

Virus ini terutama menyerang fetus, ditandai adanya haemorrhagia petechial pada mukosa konjungtiva, ekspresi dan kulit fetus. Terdapat cairan berwarna jerami umumnya terdapat di dalam rongga tubuh. Infeksi virus ini pada fetus mengakibatkan hati membengkak, berbungkul agresif dan berwarna kuning dan hampir semua kelenjar limfa membengkak dan oedematous (Toelihere, 1985).

Pengendalian dan Pencegahan

Melihat ganasnya penyakit ini, maka diperkirakan penyebaran yang cepat dan antibodi yang terbentuk cukup berpengaruh dalam tubuh sapi, sanggup diperkirakan vaksin akan gampang didapat. Tetapi kenyataannya hingga kini belum ada vaksinnya (Partodiharjo, 1987). Pengendalian penyakit ini dilakukan dengan mengisolasi dan mengobati binatang yang terinfeksi disamping dukungan vaksinasi tetapi belum ada vaksinnya (Prihatno, 1994).


Aspergillosis

Sifat dan Kejadian

Aspergillosis ialah penyakit jamur pada unggas, burung liar termasuk penguin, dan mamalia yang sudah usang dikenal. Jenis Aspergillus yang dianggap patogen untuk binatang ialah Aspergillus flavus, A. candidus, A. niger, A. glaucus. Ummnya penyakit ini bersifat menahun, akan tetapi pada binatang muda sanggup berjalan akut. Pada sapi jamur sanggup mengakibatkan abortus jikalau jamur berlokasi di selaput fetus (Ressang, 1984).

Hampir semua abortus pad sapi disebabkan oleh Aspergillus fumigatus dan Mucorales. Kebanyakan abortus terjadi pada bulan ke-5 hingga ke-7 masa kebuntingan, tetapi sanggup berlangsung dari bulan ke-4 hingga waktu partus. Fetus umumnya dikeluarkan dalam keadaan mati, tetapi beberapa perkara terjadi kelahiran prematur (Toelihere, 1985). Organ reproduksi yang sering ditumbuhi jamur ialah uterus (Robert, 1986).

Patogenesis

Jamur masuk lewat inhalasi hingga ke paru-paru, spora akan mengikuti fatwa darah menuju plasenta dan mengakibatkan plasentitis diikuti oleh janjkematian fetus dan abortus. Jamur juga sanggup masuk ke tubuh melalui makanan, lewat ingesti spora masuk rumen mengakibatkan rumenitis kemudian masuk ke dalam darah menuju plasenta dan mengakibatkan plasentitis yang diikuti oleh abortus (Prihatno, 2006).

Pengendalian dan Pencegahan

Pencegahan penyakit ini sanggup dilakukan dengan cara antara lain : menyingkirkan binatang penderita, menghindari dukungan kuliner bercendawan, memusnahkan sumber cendawan Aspergillus, memperlihatkan perawatan dan kuliner binatang untuk mempertinggi daya tahan tubuh, bekas daerah sapi yang terinfeksi didesinfeksi. Pengobatannya dengan griseofulvin untuk binatang besar memperlihatkan hasil yang memuaskan tetapi biaya cukup mahal (Anonim, 1981).


Trichomoniasis

Sifat dam Kejadian

Trichomoniasis ialah penyakit venereal yang ditandai dengan sterilitas, abortus muda, dan pyometra, yang disebabkan oleh Trichomonas foetus. Abortus terjadi antara ahad pertama dan ahad ke-16 masa kebuntingan (Toelihere, 1985). Penularan dari sapi betina ke sapi yang lain terjadi melalui pejantan yang mengawininya. Penyakit ini pada tingkatan yang lanjut memperlihatkan keadaan preputium penis sapi jantan yang mengalami peradangan, meskipun penyakit ini sanggup pula ditularkan melalui IB (Blakely & Bade, 1991).

Gejala penyakit ini ditandai dengan siklus estrus yang pendek tidak teratur, dan pada umumnya mengakibatkan infertilitas yang bersifat sementara. Sering sekali ditemui abortus muda (umur 4 bulan atau kurang) dan tragedi pyometra (Partodiharjo, 1987).

Patogenesis

Pada vagina trichomonisis menimbulkan vaginitis kataralis, yang mukosa vaginanya berwarna kemerahan dan basah. Pada infeksi yang kronis didapatkan udemaa pada vulva. Pada uterus infeksi T. fetus mengakibatkan endometritis kataralis yang sanggup berkembang menjadi purulen. Apabila sapi bunting, keradangan pada kotiledon menjadikan kemtian dan maserasi fetus atau abortus, kemudian disusul terjadinya piometra. Pada perkara tersebut corpus luteum gravidatum tetap berkembang dan disebut corpus luteum persisten. Plasenta mengalami penebalan dilapisi sejumlah kecil gumpalan eksudat berwarna putih kekuningan. Pada kotiledon sedikit nekrosis (Hardjopranjoto, 1995).

Pengendalian dan Pencegahan

Penanggulangan penyakit ini sanggup dilakukan dengan pengobatan antibiotik secara lokal pada betina terinfeksi. Sedangkan pada pejantan terinfeksi dilakukan pembilasan kantong penis dengan antibiotik atau antiseptika ringan cukup membinasakan T. fetus. Disamping itu pengolahan semen yang dipakai untuk IB dengan baik merupakan cara pemberantasan Trichomoniasis (Partodiharjo, 1987). Semen yang beredar secara komersial sanggup diberi perlakuan khusus dengan dukungan antibiotik untuk menghindari bahaya infeksi sapi betina yang di IB. pengobatan terhadap Trichomonisis sanggup berhasil secara efektif dengan menggunakan antibiotik spektrum luas baik untuk pejantan maupun betina. Usaha lain yang sanggup dilakukan ialah isolasi dan memperlihatkan waktu istirahat untuk acara seksual (Blakely & Bade, 1991).


Abortus lantaran sebab-sebab non infeksi

Abortus lantaran faktor genetik

Inbreeding mengakibatkan janjkematian embrio, abortus dan kelahiran anak yang mati lantaran konsentrasi gen-gen letal perzigot lebih tinggi dibandingkan dengan pada crossbreeding (Toelihere, 1985). Gen lethal yang diperoleh dari induk dan bapaknya, sanggup mengakibatkan abortus. Kelainan kromosom baik pada autosom maupun kromosom kelamin juga sanggup mengakibatkan abortus (Hardjopranjoto, 1995).

Sebelum implantasi, embrio lebih gampang terkena efek mutasi genetic dan kelainan kromosom diikuti oleh janjkematian fetus. Kelainan kromososm sanggup dibedakan atas kelainan jumlah kromosm dan struktur kromosom. Kejadian ini sanggup berlangsung lantaran kegagalan penyebaran kromosom atau susunan kromatin dalan sel tubuh penderita, terjadi selama berlangsungnya proses meiosis dan mitosis dari sel ovum atau sel sperma yang sanggup menghasilkan dua bentuk sel yang poliploid. Yang dimaksud dengan poliploid ialah penambahan jumlah kromosom yang normal (2n+1) (Hardjopranjoto, 1995).

Abortus lantaran sebab-sebab hormonal

Senyawa estrogenik jikalau diberikan dalam takaran tinggi untuk periode yang usang sanggup mengakibatkan abortus pada sapi (Toelihere, 1985). Hormon estrogen dihasilkan oleh folikel ovarium dan memiliki fungsi stimulasi kontraksi uterus, juga mengakibatkan uterus lebih peka terhadap efek oksitosin pada ketika menjelang partus. Estrogen bekerjasama dengan relaksin sanggup merelaksasi servik dan ligamentum pelvis. Pada periode kebuntingan gangguan ketidakseimbangan hormone sanggup mengakibatkan terjadinya abortus (Hardjopranjoto, 1995).

Defisiensi progesteron merupakan penyebab abortus muda pada sapi. Abortus lantaran defisiensi progesteron sanggup terjadi pada 45 hingga 180 hari masa kebuntingan, tetapi lebih sering pada 100 hari masa kebuntingan(Toelihere, 1985). Progesterone dihasilkan oleh korpus luteum dan memiliki fungsi bekerjasama dengan pertumbuhan sel-sel endometrium sebelum dan selama binatang bunting. Kemampuan korpus luteum gravidatum untuk menghasilkan hormone progesterone sanggup mempertahankan kebuntingan (Hardjopranjoto, 1995).

Abortus lantaran defisiensi kuliner

Malnutrisi untuk waktu yang usang mengakibatkan penghentian siklus birahi dan kegagalan konsepsi. Defisiensi kuliner dan kelaparan yang parah sanggup mengakibatkan abortus (Toelihere, 1985).

Defisiensi vitamin A sanggup mengakibatkan abortus pada sapi umur kebuntingan renta atau terjadi kelahiran anak lemah atau mati. Provitamin A sanggup dipecah menjadi vitamin A oleh dinding usus. Kekurangan vitamin A dalam ransom sanggup mengakibatkan terjadinya gangguan kesuburan hingga pada tingkat kemajiran.pada induk yang sedang bunting, kekurangan vitamin A sanggup diikuti oleh abortus. Ini disebabkan kekurangan vitamin A meyebabkan terjadinya keratinisasidari epitel uterus, sehingga proses implantasi menjadi terganggu dan meyebabkan degenerasi plasenta (Hardjopranjoto, 1995). Apabila kebuntingan berlangsung hingga selesai waktunya, kelahiran mungkin sulit terjadi dan disusul olen infeksi dan retensio secundinae (Toelihere, 1985). Hal yang sama juga pernah dilaporkan ihwal defisisensi selenium (Toelihere, 1985). Kekurangan selenium sanggup mengakibatkan terjadinya degenerasi urat daging jantung dan rangka dari fetus, sehingga mengakibatkan janjkematian fetus tersebut (Hardjopranjoto, 1995).

Abortus lantaran keracunan

Keracunan nitrat yang banyak dikandung oleh rumput liar dirawa-rawa atau daun cemara (pinus ponderosa) jikalau tergoda dalam jumlah besar pada induk yang sedang bunting, sanggup mengakibatkan abortus pada 21-142 hari kemudiansesudah ingesti. Abortus sanggup terjadi pada umur kebuntingan 6-9 bulan. Anak sapi sanggup lahir premature, lemah dan mati setelah beberapa waktu, sering juga terjadi retensi secundae. Bahan toksik yang terkandung di dalam daun pinus mungkin ialah suatu zat anti estrogenic yang akan mempengaruhi metabolisme tubuh terutama menekan sekresi kelenjar kelamin. Daun lamtoro yang diberikan dalam jumlah besar sanggup mengakibatkan abortus lantaran racun mimosin yang dikandung. Racun mimosin jikalau tergoda induk binatang yang bunting secara berlebihan sanggup mempengaruhi metablisme hormonal, sehingga mengakibatkan penurunan respon ovarium terhadap sekresi hormone gonadotropin (Hardjopranjoto, 1995).

Abortus lantaran gangguan dari luar tubuh induk

Stress lantaran panas sanggup mengakibatkan hipotensi fetus, hypoxia, dan asidosis (Prihatno, 2006). Suhu yang panas sanggup mengakibatkan penurunan kadar hormone reproduksi menyerupai FSH dan LH, selain itu juga sanggup mengakibatkan penurunan volume darah yang mengalir ke alat reproduksi, sehingga mengakibatkan perubahan lingkungan uterus yang lebih panas dan menambah kemungkinan janjkematian fetus (Hardjopranjoto, 1995).

Abortus lantaran sebab-sebab fisik

Pemecahan kantong amnion dengan pengutamaan manual pada kantung amnion selama kebuntingan muda, 30-60 hari umur kebuntingan sanggup mengakibatkan abortus. Sebab utama janjkematian fetus ialah rupture jantung atau pecahnya pembuluh darah pada dasar jantung fetus yang mengakibatkan perdarahan ke dalam kantung amnion. Pemecahan corpus luteum gravidatum/verum pada ovarium akan disusul abortus beberapa hari kemudian. Pada sapi corpus luteum dibutuhkan selama periode kebuntingan dan kelahiran normal. Corpus luteum menghasilkan hormone progesterone yang berfungsi untuk pertumbuhan kelenjar endometrium, sekresi susu uterus, pertumbuhan endometrium dan pertautan placenta untuk memberi makan kepada fetus yang berkembang, dan menghambat pergerakan uterus untuk membantu pertautan placenta. Sehingga penyingkiran corpus luteum kebuntingan pada sapi niscaya mengakibatkan abortus (Toelihere, 1985).

Abortus lantaran sebab-sebab lain Kembar pada sapi mengakibatkan lebih banyak kelahiran prematur, abortus, distokia, dan kelahiran anak yang lemah atau mati dibandingkan fetus tunggal (Toelihere, 1985). Banyaknya fetus yang ditampung oleh kedua cornua uteri dari seekor induk sangat tergantung kepada sifat genetisnya. Makin bertambahnya jumlah fetus, makin bertambah pula jumlah plasentanya dan makin bertambah ruangan didalam uterus yang dibutuhkan, serta makin bertambah kebutuhan darah untuk fetusnya. Namun demikian, kemapuan rongga uterus untuk menampung fetus secara alamiah ialah terbatas. Dengan bertambahnya fetus di dalam uterus di luar kemampuannya, sanggup mengurangi penyediaan darah pada tiap fetus. Kondisi sepetri ini cenderung mengakibatkan janjkematian fetus, khususnya jikalau fetus berada dalam satu cornua (Hardjopranjoto, 1995)

Manajemen Perkawinan Sapi Perah

December 30, 2018
BAGAIMANA  MANAJEMEN PERKAWINAN SAPI PERAH?
Sebagian dari kita mungkin beropini bahwa managemen perkawinan sapi merupakan hal yang kurang begitu penting dan cenderung hanya membuang waktu dan pikiran kalau dilaksanakan. Akan tetapi justru sebaliknya, dengan pelaksanaan managemen perkawinan yang baik maka laba akan tercapai dan resiko kerugian sanggup diminimalisir. Adapun beberpa hal yang perlu diperhatikan dalam managemen perkawinan sapi ialah ;
 
 Sebagian dari kita mungkin beropini bahwa managemen perkawinan sapi merupakan hal yang MANAJEMEN PERKAWINAN SAPI PERAH
1. Identifikasi Sapi
Sapi-sapi yang dipelihara harus teridentifikasi dengan benar, yakni diberi nomor pendengaran dan nama sehingga identitasnya gampang diketahui. Hal ini sanggup dikecualikan kalau jumlah sapi yang anda miliki hanya sedikit sehingga sangat gampang bagi anda untuk menegnali sapi-sapi peliharaan Anda dengan sangat jelas. Identifikasi sapi ini penting sebab bertujuan untuk mengetahui silsilah sapi, baik betina (induk) maupun pejantannya, potensi produksi, umur sapi dan masa produksi atau laktasi
 
2. Pemeliharaan pada Masa Pedet hingga Dara
Jika pemeliharaan sapi pada masa pedet hingga dara cukup baik, birahi pertama akan teerjadi ketika sapi berumur 14-16 bulan. Birahi pertama lebih banyak ditentukan oleh kondisi dan besar badan dibandingkan dengan umurnya.
 
3. Pengaturan Perkawinan Saat Laktasi
Jumlah sapi yang bunting sebaiknya tidak kurang dari 60% jumlah sapi dewasa. Hal ini dimaksudkan biar produksi susu sanggup dipertahankan sepanjang waktu, sehingga tidak terjadi masa banjir susu dan masa kering. Sebaiknya, 40-60hari sehabis beranak, sapi dikawinkan lagi. Perkawinan sapi-sapi tersebut dihentikan lebih dari 3 bulan semenjak beranak. Sementara itu, sapi perkawinan yang berproduksi tinggi sanggup dilaksanakan hingga dengan 4bulan masa laktasi. Hal ini dimaksudkan biar tercapai puncak produksi yang maksimal.
 
4. Metode Perkawinan
Perkawinan sapi perah sanggup dilakukan dengan 2 cara, yakni kawin alam dan kawin suntik (inseminasi buatan atau IB). Kawin alam biasa dilakukan oleh peternak besar dengan biaya yang relative mahal, sebab harus memelihara pejantan. Sementara itu, kawin suntik biasa dilakukan oleh peternak kecil dengan biaya lebih murah, sebab tidak harus memelihara pejantan.
Periode birahi rata-rata 21 hari sekali, tetapi sanggup pula sapi-sapi yang mempunyai periode birahi bervariasi dari 17-26 hari. Lama masa birahi ini berlangsung selama 6-36 jam dengan rata-rata 18 jam untuk sapi betina remaja dan 15 jam untuk sapi dara.
Tanda-tanda sapi birahi harus diketahui oleh para peternak sapi perah untuk menjamin keberhasilan setiap perkawinan, sehingga sapi-sapinya sanggup beranak setahun sekali. Kondisi ini sangat penting untuk menjamin kelangsungan produksi susu dalam suatu peternakan sapi perah.
Tanda-tanda umum birahi sapi perah sebagai berikut.
  • Sapi betina yang sedang birahi akan menaiki sapi betina yang lain.
  • Sapi gelisah dan berjalan mondar-mandir
  • Keluar cairan yang kental, kernih, dan berkaca-kaca dari kelaminnya
  • Kemaluan (vulva) berwarna merah, bengkak, dan hangat.
Meskipun demikian, ada pula beberapa sapi yang mempunyai sifat-sifat birahi membisu (silent heat), yakni sapi tidak mengatakan gejala-gejala birahi yang terang menyerupai yang telah disebutkan. Keadaan ini akan menyulitkan peternak untuk mengetahui adanya birahi. Namun, kalau sapi jantan didekatkan sanggup diketahui birahi tidaknya sapi betina tersebut, yakni sapi jantan akan segera mengawininya.
Untuk mendapat persentase kebuntingan yang tinggi, sanggup digunakan anutan perkawinan yang tepat. Perkawinan ini harus dilakukan dengan benar dan sempurna waktu, sebab masa birahi memilih keberhasilan perkawinan dan kesehatan sapi yang bersangkutan.