Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan hasil persilangan sapi lokal dengan sapi ongole dari India. Saat ini sapi PO yang murni mulai sulit ditemukan, lantaran sudah banyak di silangkan dengan sapi Brahman, sehingga sapi Peranakan Ongole diartikan sebagai sapi lokal berwarna putih (keabu-abuan) berkelasa dan bergelambir. Sapi Peranakan ongole populer sebagai sapi pedaging dan sapi pekerja, mempunyai kemampuan penyesuaian yang tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, mempunyai tena ga yang berpengaruh dan kegiatan reproduksi induknya cepat kembali normal sesudah ber-anak, jantannya mempunyai kualitas semen yang baik.
Dibeberapa kawasan menyerupai di Kebumen sapi peranakan ongole mempunyai ciri khusus menyerupai yang diberitakan oleh KRjogja.com
Sapi peranakan ongole (PO) Kebumen mempunyai ciri-ciri khusus. Seperti apa ciri-cirinya? Menurut Kabid Peternakan dan Produksi Hewan pada Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kebumen, Ir Heru Wahyono, sapi PO Kebumen mempunyai muka cembung dan pendek (bekem) dengan lingkar mata gelap atau warna hitam. Selain itu, moncongnya papag/rata warna hitam, dan tanduknya hitam melengkung ke arah belakang. "Pada sapi betina, tanduk lebih panjang dan akar tanduk lebih kecil dibanding jantan," terperinci Heru.
Ciri lain, indera pendengaran berdiri, biar lebar dan sanggup bergerak bebas. Leher panjang bergelambir warna putih. Gelambirnya tebal, dari depan membelah dua, berlipat-lipat bila ditarik akan lurus dan tidak putus.
Tulang belikatnya besar, dan berpunuk semenjak lahir. Pusarnya panjang warna putih, dan uyeng-uyengnya tidak segaris lurus dengan pusar. "Sapi PO Kebumen jantan mempunyai ciri khusus, ialah dahi lebar (nonong) dengan mata sipit/kudup.
Punuknya besar, tegak, menonjol ke belakang dan tidak jatuh," ungkap Heru seraya mengatakan, berat sapi PO Kebumen yang gres lahir sudah di atas 28 kilogram
