Bahan Baku Pakan Unggas Sebagai Sumber Mineral

December 25, 2018
Bahan baku pakan sebagai sumber mineral

Sumber calsium (Ca) dan phospor (P) sanggup diklasifikasikan menjadi materi pakan sumber Ca, P serta Ca dan P.

Bahan pakan sumber Calcium
Sumber Calcium (Ca) bagi ayam yang banyak dipakai ialah calsium carbonat (Ca CO3) yang berasal dari kapur, kulit kerang atau karang. Diantara bahan-bahan tersebut yang biasa dipakai ialah kapur alasannya ialah gampang didapat dan murah harganya. Kulit kerang dan karang mengandung Ca CO3 sebanyak 95 – 99%.

 Bahan Pakan Sumber Phosfor
Sumber Phosfor (P) yang baik dan memiliki nilai biologis yang tinggi ialah tri-, di-, mono-calsium phosphat dan tepung tulang.

 Tepung tulang
Salah satu sumber mineral makro pakan ayam ras pedaging ialah tepung tulang. Tepung ini mengandung Ca 24% dan P 12%. Namun, penggunaannya hanya terbatas sebagai suplemen kalau nutrisi dalam komposisi materi baku yang ada tidak mencukupi. Pabrik pakan umumnya memakai meat and bone meal (tepung daging dan tulang) sebagai sumber mineral dan protein sekaligus. Bahan ini biasanya diimpor dari luar negeri. Penggunaan tepung tulang sudah jarang dilakukan, apalagi sudah banyak sumber mineral sintetis yang diproduksi oleh pabrik pembuat materi baku pakan maupun farmasi.

 Tepung kerang
Tepung kerang merupakan sumber kalsium yang baik kadarnya sekitar 38%. Selain itu, di peternakan unggas unggas petelur banyak dipakai sebagai grit atau pembantu pencernaan di tembolok.

Kapur (CaCO3)
Kapur sanggup diperoleh di toko-toko materi kimia, tersedia dengan bermacam-macam kualitas. Bahan ini dikenal juga dengan nama heavy. Kandungan kalsiumnya sebesar 38% dan harganya relatif murah.
 


Garam dapur (NaCl)
Garam yang umum dipakai untuk materi baku pakan ialah garam dapur berbentuk serbuk yang mengandung yodium sekitar 30 – 100 ppm. Garam dapur sering dipakai sebagai tambahan untuk mencukupi kebutuhan kedua mineral yang dikandungnya, yaitu natrium dan khlor. Penggunaannya dibatasi hingga 0,25% saja, alasannya ialah kalau berlebihan akan menimbulkan proses ekskresi atau pengeluaran cairan kotoran meningkat. Keadaan ini akan menimbulkan bantalan litter menjadi sangat lembab dan basah. Akibatnya akan timbul gangguan penyakit bagi unggas yang dipelihara.

Artikel Terkait

Next Article
« Prev Post
Previous Article
Next Post »
Penulisan markup di komentar
  • Untuk menulis huruf bold gunakan <strong></strong> atau <b></b>.
  • Untuk menulis huruf italic gunakan <em></em> atau <i></i>.
  • Untuk menulis huruf underline gunakan <u></u>.
  • Untuk menulis huruf strikethrought gunakan <strike></strike>.
  • Untuk menulis kode HTML gunakan <code></code> atau <pre></pre> atau <pre><code></code></pre>, dan silakan parse kode pada kotak parser di bawah ini.

Disqus
Tambahkan komentar Anda

No comments