Setelah persiapan pakan gres kemudian kita mempersiapakan bak untuk budidaya belut. Sebelumnya tentukan dahulu lokasi untuk pembuatan kolam, pilihlah lokasi bak yang teduh tidak terik terkena sinar matahari langsung. Dan usahakan gampang dalam sistem pengairan.
1. Macam-macam bak belut
Secara struktur bak belut sanggup dibedakan menjadi dua macam:
1. a. Kolam permanen
Kolam permanen biasanya terbuat dari semen atau tembok, anda sanggup memanfaatkan bak bekas budidaya ikan yang tidak produktif. Kolam ini memiliki laba tahan usang dan berpengaruh serta suhu air biasanya stabil memakai bak ini.
Sebelum anda investasi awal di bak permanen ada baiknya menghitung dahulu untung ruginya serta harus benar-benar mempersiapkan keilmuan Sumber Daya Manusianya secara matang semoga pilihan budidaya belut ini berhasil dengan baik. Apa lagi apabila berniat terjun besar-besaran secara total di bisnis ini.
1. b. Kolam semi permanen
Apabila anda berencana untuk mencoba – coba dulu untuk budidaya belut ini, bak semi permanen sanggup menjadi pilihan, biasanya bak semi permanen ini sanggup memakai
· bak plastik,
· bak terpal,
· bak jaring,
· bak drum / bak tong
· bak fiber dan lain-lain.
Kolam ini selain murah juga cukup efisien dipakai di halaman yang tidak terlalu luas walaupun memiliki resiko sangat rentan dengan kebocoran tetapi dengan perlakuan hati-hati bak ini sanggup infinit dan tahan lama.
B. Jenis-jenis bak belut
Menurut jenisnya bak budidaya belut terbagi atas 3 (tiga) bab diantaranya yakni :
1. 1. Kolam untuk pemijahan/pendederan
Ukuran bak pemijahan sanggup diubahsuaikan berdasarkan pilihan,
· Apabila anda menentukan untuk memijahkan belut sepasang, sanggup dengan jumlah belut x(T) 0,8 m x (L)1m memakai bak ukuran (P)1m indukan 3 (tiga) ekor, yaitu 1(satu) ekor pejantan dan 2(dua) ekor betina.
· Tetapi apabila pilihannya pemijahan secara masal sanggup memakai bak sesuai ukuran belut indukan yang akan ditebar, idealnya bak pemijahan 1 : 1 sama dengan bak untuk pembesaran, yaitu 1 (satu) m luas bak sanggup diisi dengan belut indukan 1 (satu) pasang. Dalam bak pemijahan masal, 1 (satu) pasang belut indukan sanggup ditambahkan belut betinanya menjadi 3-4 ekor. Ini dilakukan semoga sanggup mempercepat proses perkawinan dan supaya sanggup memperbanyak telur yang akan dihasilkan nantinya.
1. 2. Kolam untuk pembesaran
Kolam pembesaran terbagi menjadi 2 (dua) tahapan,
· pada tahap pertama bak pembesaran dimaksudkan untuk pemeliharaan belut ukuran 5-8 cm, usang pemeliharaan 3 bulan hingga menghasilkan belut ukuran 15 – 20 cm.
· tahap berikutnya bak pembesaran untuk belut ukuran 15 – 20 cm pemeliharaan selama 3 bulan untuk menghasilkan belut ukuran 30 – 40 cm.
Untuk 1 (satu) tahap sekaligus pemeliharaan sanggup dilakukan pribadi dari belut ukuran 5-8 cm hingga menghasilkan belut ukuran 30 – 40 cm selama jenjang waktu 6 (enam) bulan, yang masa panennya di lakukan 2 bulan sekali untuk mensortir ukuran belut yang kecil dan besar hal ini dilakukan untuk mengurangi kanibalisme..
Bagi pemula yang ingin mencoba dalam pembesaran belut sanggup memulai pemeliharaan dari belut ukuran 15-20 cm hingga menghasilkan belut ukuran 40-60 cm dalam jenjang waktu 4 bulan (disarankan panen dilakukan 2 kali selama 2 bulan).
1. 3. Kolam untuk penampungan dan karantina
Kolam penampungan berfungsi sebagai sarana untuk menyimpan belut hasil panen dan sanggup dipakai pula sebagai kawasan karantina belut sebelum ditebar kekolam. Karantina belut memiliki manfaat yang penting selain untuk menghindari penularan bibit penyakit juga untuk mengurangi maut di bak pemeliharaan, sehingga diperlukan belut yang ditanam di bak pembesaran yakni belut yang benar-benar sehat dan lincah sehabis diadakan seleksi di bak karantina.
Karantina cukup dilakukan maksimal selama sehari semalam dengan memakai air higienis yang mengalir dan sirkulasi, walaupun intinya belut sanggup bertahan usang di air bersih.
Selama karantina belut tetap harus di berikan pakan, ini semoga belut yang lincah tidak menjadi lemes dan yang lemas tidak menjadi mati.
Kapasitas daya tampun g bak yang ideal yakni 1:1 yaitu 1 (satu) m bak belut diisi dengan 1 (satu) kg belut, atau dengan rincian sebagai berikut:
. untuk belut ukuran 1 – 5cm memiliki daya tampung 500 ekor/m
. Untuk belut ukuran 5-10cm memiliki daya tampung 250 ekor/m
Untuk ukuran belut 15-20cm memiliki daya tampung 50 ekor/m
dari jumlah belut per ekor diatas diasumsikan memiliki berat 1 kg sesuai ukuran panjangnya masing-masing.