Pengelolaan ayam petelur yang baik yakni sangat penting untuk memperoleh tingkat produksi telur yang tinggi. Apabila ayam petelur dipupuk sebagai sumber penghasilan yang menguntungkan, maka mereka harus tumbuh berkesinambungan sepanjang masa perkembangannya. Pedoman berikut ini sanggup membantu dalam mensukseskan proses pertumbuhan dan perkembangan ayam petelur selama masa pertumbuhannya:
RUANGAN – Untuk setiap 100 ayam petelur harus mempunyai ruang antara 25 m2 hingga 100 m2. Sediakan 0,2 hingga 0,3 m2 per ayam apabila dibiarkan tumbuh di luar kandang.
MAKANAN – Sediakan pakan penumbuh (growing mash) yang baik di depan ayam sepanjang waktu. Pakan yang komplit dari pabrik biasanya telah mengandung semua nutrisi yang diperlukan. Pengoplosan pakan dengan menambahkan pakan dari luar (misalnya jagung) sanggup menjadikan terjadinya ketidak-seimbangan yang pada jadinya hasil yang diperoleh akan mengecewakan.
AIR – Pada masa pertumbuhannya ayam petelur akan banyak minum dan membutuhkan banyak air untuk menjaga pertumbuhan yang normal. Air harus tetap segar dan dingin.Air mancur dijaga supaya senantiasa dalam keadaan yang baik dan selalu dibersihkan setiap hari.
PENEDUH – Pada demam isu panas, ayam petelur akan merasa lebih nyaman apabila diberi daerah meneduh.
PISAHKAN AYAM PETELUR MUDA DARI YANG LEBIH TUA – Ini akan menolong mengurangi kemungkinan menyebarnya penyakit dari induk ayam yang lebih renta ke yang lebih muda.
TEMPAT BERTEDUH – Sediakan satu daerah berteduh yang berukuran 3 x 4 meter untuk tiap 100 hingga 125 ayam petelur.
PENCEGAHAN PARASIT – Ayam petelur sanggup terkena penyakit cacing. Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, terdapat sejumlah obat yang sanggup dipergunakan untuk mencegah benalu pada ayam yang datangnya dari dalam. Dengan pengelolaan dan sanitasi yang baik sanggup membantu mengurangi terjangkitnya parasit. Periksalah beberapa ayam petelur dari waktu ke waktu untuk benalu yang datangnya dari luar ibarat kutu ayam.
LINDUNGI DARI MUSUHNYA – Yakinkan bahwa hewan pemangsa tidak sanggup memasuki bangunan daerah ayam tidur di malam hari.Saat ayam petelur sedang tumbuh yakni ketika yang paling baik untuk membentuk berat tubuhnya yang baik, berpengaruh dan penuh vitalitas. Saat yang paling kritis selama hidupnya ayam petelur yakni selama masa pertumbuhannya. Apabila Anda menginginkan ayam yang memperlihatkan keuntungan, maka perhatikan bahwa mereka berkembang dengan baik selama masa pertumbuhannya.
1. Ayam Petelur Medium
Ayam petelur medium cirinya khasnya yakni bobotnya yang cukup berat. Ayam petelur medium sanggup memproduksi telur yang cukup tinggi. Dagingnya juga cukup banyak lantaran bentuk badannya yang cukup besar.
Oleh lantaran itulah ayam petelur medium juga di sebut sebagai ayam dwi guna, artinya ayam yang mempunyai manfaat ganda yaitu sanggup menghasilkan telur dan sanggup menghasilkan daging.
Ayam petelur medium umumnya berbulu coklat dan telur yang dihasilkan juga berwarna coklat. Harga telur coklat umumnya harganya lebih mahal disbanding telur yang berwarna putih lantaran yang berwarna coklat bobotnya lebih berat dari yang berwarna putih. Walaupun nilai gizinya sama umunya orang lebih menyukai yang berwarna coklat daripada yang berwarna putih.
2. Ayam Petelur Ringan
Ayam petelur putih yakni sebutan yang lain bagi ayam petelur ringan. Ciri-cirinya sebagai berikut :
- Bulu berwarna putih.
- Badan ramping.
- Mata bersinar
- Jengger berwarna merah.
Ayam petelur ringan bisa menghasilkan lebih dari 260 butir telur per tahun. Ayam petelur ringan mempunyai kelemahan meskipun produksi telurnya cukup banyak. Yaitu sangat peka terhadap keributan dan cuaca yang panas, ayam ini juga gampang kaget, kalau kaget maka produksi telurnya menurun.
Penyiapan Bibit
Induk yang mempunyai sifat-sifat unggul sanggup menghasilkan bibit yang berkualitas.
Adapun sifat-sifat unggul yang harus dimiliki calon induk yakni sebagai berikut.
- Masa betelurnya dalam kurun waktu yang lama.
- Pertumbuhan badannya sangat bagus.
- Daya tahannya terhadap penyakit cukup kuat.
- Konversi ransum atau konversi makanannya rendah. Konversi ransum yakni perbandingan antara berat ransum yang dihabiskan dan berat telur yang dihasilkan.
- Produktivitas dan bobot telur yang dihasilkan cukup tinggi.
- Bulu-bulunya terlihat halus dan penuh.
- Tubuh tampak sehat dan tidak mempunyai cacat.
- Mempunyai ukuran tubuh yang normal, dengan bobot antara 35 – 40 gram.
- Memiliki nafsu makan yang baik.
- Di duburnya tidak terdapat bekas tinja.
Pemberian Pakan
Ayam petelur mempunyai dua fase, yaitu fase starter (umur 0 – 4 minggu) dan fase finisher (umur 4 – 6 minggu). Pemberian pakan dibedakan berdasarkan fase umur tersebut. Perbedaannya terletak pada persentase zat gizi dan kuantitas pakan.
1. Pakan Fase Starter
Pakan fase starter tediri atas: protein 22 – 24%, lemak 2,5%, serat bernafsu 4%, kalsium 1%, dan fosfor 0,7 – 0,9%.
Kuantitas pakan dibedakan berdasarkan golongan umur, yakni sebagai berikut.
- Minggu pertama (umur 1 – 7 hari): 17 gram/hari/ekor.
- Minggu kedua (8 – 14 hari): 43 gram/hari/ekor.
- Minggu ketiga (umur 15 – 21 hari): 66 gram/hari/ekor.
- Minggu keempat (umur 22 – 29 hari): 91 gram/hari/ekor.
2. Pakan Fase Finisher
Pakan fase finisher terdiri atas: protein 18,1 – 21,2%, lemak 2,5%, serat bernafsu 4,5%, kalsium 1%, dan fosfor 0,7 – 0,9%.
Kuantitas pakan dibedakan berdasarkan golongan umur, yakni sebagai berikut.
- Minggu kelima (umur 30 – 36 hari): 111 gram/ hari/ ekor.
- Minggu keenam (37 – 43 hari): 129 gram/ hari/ ekor.
- Minggu ketujuh (umur 44 – 50 hari): 146 gram/ hari/ ekor.
- Minggu kedelapan (umur 51 – 57 hari): 161 gram/ hari/ ekor.
Pencegahan Penyakit
Serangan penyakit sanggup dicegah dengan menjaga kebersihan kandang. Kandang harus selalu dibersihkan. Jika ada potongan yang rusak, harus segera diperbaiki.
Agar kebal dari penyakit yang disebabkan virus, ayam perlu diberi vaksinasi. Vaksinasi untuk ayam antara lain vaksin NCD, vaksin cacar, dan vaksin anti-RCD. Ayam yang akan divaksinasi harus dalam keadaan sehat. Dosis vaksin juga harus tepat. Selain itu, alat yang dipakai juga harus steril.
Pemanenan
Telur sebaiknya dipanen tiga kali sehari, yaitu pada pagi, siang, dan sore hari. Dengan demikian, kerusakan isi telur jawaban virus sanggup dihindari atau dikurangi. Telur selanjutnya diletakkan di atas egg tray (nampan telur). Telur abnormal harus dipisahkan dari telur normal.
Telur normal berbentuk oval, bersih, dan berkulit mulus. Beratnya sekitar 57,6 gram dengan volume 66 cc. Sementara telur abnormal yakni telur yang terlalu kecil, terlalu besar, bentuknya lonjong, atau kulitnya retak.