Dalam menyusun atau menciptakan pakan untuk diberikan kepada itik, ada 4 hal yang perlu dipertimbangkan, lantaran 4 hal ini menentukan tingkat kesuksesan dari beternak itik, baik dari sisi hemat maupun dari sisi produktifitas ternak yang bermuara pada profit dalam beternak itik, 4 hal tersebut antara lain :
1. Harga materi pakan tersebut:
Yang perlu digaris bawahi disini yaitu materi pakan standart dengan kualitas standart pula, artinya bukan berarti murah disini kita lantas mengesampingkan kualitas, oleh alasannya yaitu itu dibutuhkan pengetahuan ihwal materi pakan (lihat di situs www.peternakandody.com) , perlunya eksplorasi ihwal sumber materi pakan disekitar kita menciptakan kita semakin menemukan banyaknya pilihan, dari sekian pilihan tersebut kita cari dengan harga terendah dengan standart kualitas yang cukup, misalkan saja kita tentukan memakai dedak padi, maka dedak padi yang haluslah yang harus menjadi pilihan kita, bukan yang kasar, meskipun harganya jauh lebih murah, tapi standart kualitasnya tidak terpenuhi.
2. Ketersediaan materi pakan
Ini penting, lantaran sebaik-baiknya pakan, semurah-murahnya pakan bila tidak stabil ketersediaanya maka sangat tidak dianjurkan, mengingat dalam beternak itik untuk pakan haruslah stabil, dalam artian jenis, kualitas, kuantitas pakan haruslah selalu menyesuaikan kondisi dan kebutuhan itik, dihentikan berubah, apalagi terhadap itik yang sudah stabil produksi telurnya. Jika perubahan itu dipaksakan maka produksi telur pasti akan turun, dalam kondisi parah perubahan pakan tersebut akan menjadikan rontok bulu (moulting). Lebih baik mencari pakan yang benar- benar ada sepanjang tahun, tidak pernah terjadi kelangkaan pakan.
3. Kandungan kalorinya
Poin ke tiga ini kaitanya dengan materi pakan dasar (mayoritas), biasanya yang paling banyak dipakai atau prosentasenya paling besar. Misalkan dedak padi, jagung, singkong, polar, roti, nasi aking, dsb. Diantara materi pakan tersebut mana yang paling banyak kandungan kalorinya. Otomatis juga dengan memperhatikan 2 pertimbangan diatas, baik secara hemat maupun kontinyuitas pakan tersebut.
4. Kadar protein
Ini kaitanya dengan produktifitas dari ternak itik, biasanya penggunaan pakan dengan sumber protein tidak lebih dari 30%, tetapi sangatlah vital, misalkan saja pada itik petelur diharapkan kadar protein minimal 17% setiap kali proteksi pakan, maka sumber pakan protein yang kita berikan haruslah tepat, jangan kurang dari ambang batas minimal lantaran sanggup menjadikan turunnya produktifitas, tetapi juga jangan terlalu banyak lantaran tidak akan efisien.
4 hal tersebut wajib menjadi pola dalam menentukan ransum, oleh alasannya yaitu itu biar lebih maksimal sebelum kita memulai beternak alangkah baiknya kita bekali diri kita dengan pengetahuan ihwal ransum, dan mengeksplorasi semaksimal mungkin ihwal semua itu.